2

3.3K 166 16
                                    

"pagi uncle!! Pagi juga ellen dan elan!!" sapa para saudara ellen dan elan.

"pagii" jawab mereka.

Ellen pun berlari ke arah remy lalu memeluknya.

"kangen" manja ellen.

Remy pun tersenyum lalu membalas pelukannya.

"oh kangen sama remy doang nih? Gw nya kaga?" sindir alaina.

Ellen pun melepaskan pelukannya lalu menyengir.

"hehe, kangen kalian juga. Tapi kan kita ketemu beberapa hari lalu. Tapi kalau remy kan udh gak ketemua 1 bulan gara gara pergi ke paris" ucap ellen.

"iya sih, dah gitu gak ngajak lagi" sahut matteo.

"udh udh, jangan ribut. Masih bagi dah ribut" ucap joe menengahi.

Mereka pun segera berangkat diantar ryle.

Di sekolah

"kalian belajar yang pintar, jangan bandel. Kalian udh tau kelasnya kan?" tanya ryle.

"tau pa, makasi pa udh tempatin kita satu kelas" ucap elan.

"sama sama, kalau gitu papa pergi ya" ucap ryle.

"hati hati papa!" ucap ellen dan elan.

"hati hati uncle" ucap matteo dkk.

Ryle pun tersenyum lalu pergi ke kantor.

Mereka pun masuk ke sekolah, banyak yang menatap mereka. Tetali mereka lebih menatap ellen dan elan.

'ih kasian ya dari kecil gak ada ibu' ucap siswi 1.

'iya, keliatan kok agak gak terawat' ucap siswa 1.

'kaya sih iya tapi gak punya orang tua lengkap apa artinya' sahut siswa 2.

Ellen yang mendengar itu pun menundukan kepalanya. Sedangkan elan dia mengepalkan tangannya.

"WOOII, APA FAEDAHNYA SIH NGATAI ORANG? EMANG DENGAN KALIAN NGOMONGIN ORANG KALIAN DAPET HADIAH GITU? YANG ADA DOSA TAU!" kesal alaina.

"JANGAN SEKAI KALI KALIAN BICARA SEPERTI ITU ATAU KALIAN AKAN LENYAP DALAM SEKEJAP" dingin matteo.

Mereka pun terdiam karena jika matteo sudah bernada dingin, dia akan berubah menjadi kejam.

"BUBAR" teriak joe.

Setelah bubar remy pun merangkul ellen lalu pergi ke kelas mereka. Sedangkan elan menyusul dengan yang lain.





Skip

Kringgg

Bel pun sudah berbunyi. Beberapa siswa dan siswi pun sudah pulang.

Matteo dkk sudah pulang dengan supir mereka masing masing. Sedangkan ellen dan elan mereka pergi ke kantor ryle.

Sesampainya mereka di sana. Mereka pun meminta untuk diantarkan ke ruangan ryle.

"apa kalian sudah membuat janji?" tanya perempuan itu.

"belum, tapi bisa kah kami bertemu dengannya?" tanya ellen.

Wanita itu pun menatap elan dan ellen bergantian.

"maaf saat ini pak ryle sedang ada rapat, jadi tidak di perkenan kan masuk. Kecuali sudah membuat janji" ucap wanita itu.

"bisa kah tante meneleponnya?" tanya ellen.

"tidak. Untuk apa kalian bertemu dengan pak ryle. Mendingan kalian pulang dan belajar sana, tidak ada ghnanya kalian disini" ucap wanita itu.

"kamu mau bertemu papa kami" ucap elan.

"papa? Pak ryle tidak mempunyai anak, apa kalian anak haram? Atau ibu kalian jalang langganan pak ryle?" angkuh wanita itu.

Elan pun mengepalkan tangannya, dia tidak terima sang mama di hina begitu saja. Sedangkan ellen dia sudah menahan tangisan.

"kenapa anda berbicara seperti itu? Tau apa anda tentang papa saya!" ucap elan dingin.

Wanita itu pun tersenyum.

"saya pacarnya dan akan menikah beberapa bulan lagi" ucap wanita itu percaya diri.

Ellen yang mendengar itu pun menangis histeris. Lalu elan pun akhirnya menyuruh bodyguardnya untuk memanggil ryle.

Tak berapa lama ryle pun datang dengan keadaan berantakan karena mendengar ellen menangis.

"hei ada apa princess?" tanya ryle lembut sambil mencangkup pipi tembem ellen.

"dia jahat, dia bilang mama itu seorang jalang terus dia bilang kalau dia bakal menikah sama papa" jelas ellen.

Ryle pun menatap wanita itu tajam.

"apa maksud mu!" ucap ryle.

"benarkan, orang tua ku sudah menyuruh kita bertunangan nanti" ucap wanita itu.

Mendengan perkataan wanitaa itu ellen pun berlari keluar kantor. Ryle dan elan pun panik lalu mengejar ellen.

Tetapi mereka kalah cepat karena ellen naik ke taksi lalu taksi itu pergi dengan kecepatan tinggi.

Ryle pun kalang kabut dan memerintahkan semua anak BRM mencari ellen. Sedangkan elan dia khawatir terhadap ellen lalu menelepon semua saudara dan sahabatnya.

Disisi lain.

Ellen pun sampai di tempat dimana dia bisa menenangkan hatinya. Dia menangis sekencangnya dan mencurahkan segala kepedihannya.

Dari dia yang di hina satu sekolah hingga mendengar perkataan wanita tadi. Ellen sebenarnya tau bahwa ryle tidak akan bisa berbuat keputusan itu.

Tapi karena sedihan tadi pagi jadi tadi dia sangat cengeng dan emosi.

Ellen mengusap batu nisan tersebut. Yup ellen berada di makam sang mama yaitu cella. Setiap dia punya masalah atau tertekan dia akan pergi ke makam cella. Dan menceritakan semuanya.

Sudah lebih 1 jam ellen berada di makam cella. Tak sadar ternyata dia tertidur di sana. Tak lama seorang perempuan pun datang lalu mengangkat ellen.









































Siapa kah yang mengangkat ellen?

Apa ryle?

Atau elan?

Jangan lupa vote yaaa

Ellen's Life [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang