Bertemu Direktur Utama

2.9K 166 1
                                    

Kondisi Nyuwi semakin membaik.seminggu kemudian ia diperbolehkan pulang.Mamah Wira inginnya Nyuwi tinggal dirumah aja supaya terkontrol.tapi Te mendapat permintaan dari bos besar alias Nyuwi jika suaminya ingin tinggal diapartemen bersama Te.Dan akhirnya mamah setuju dengan pengecualian setiap minggu akan datang menjenguk.

"Akhirnya pulang juga"

Sahut Nyuwi ketika berjalan memasuki lorong menuju ruang tengah.Te dibelakangnya membawa tas dan melihat beberapa surat tergeletak di lantai.salah satu diantara 3 amplop putih memiliki kop yang tak asing.

"Hin, kamu udah ngelamar kerja?"

Tanya Te sambil mengangkat amplop ditangannya.Nyuwi menggeleng dan menghampiri Te.bertanya-tanya sejak kapan surat itu datang.setelah membaca isinya, Nyuwi kegirang bukan main.

"Isinya apa?"

"aku dapat tawaran kerja.karena baru lulus dan mereka punya relasi sama kampus jadi milih aku buat kerja disana"

Te meletakkan tas disofa ruang tengah.menatap suaminya keheranan.apa Nyuwi lupa jika sedang berbadan dua?lupa dengan omongan Te malam itu?karena sejatinya restu ia untuk bekerja belum diberikan.Te mengambil tempat disalah satu kursi meja makan.melihat suaminya yang masih tersenyum sambil menceletuk.

"Emang kamu bakal kerja?"

"Iya dong, kan udah lulus.mau ngapain lagi"

"Lupa kalo ada adek"

Sorotan mata Te turun menujuk perut buncit suaminya.

"Te ini kan baru bulan ketiga, belum besar banget.lagian kerja disana gak langsung jadi karyawan tetap.masih harus lewatin 3 bulan masa percobaan"

"Tapi kamu bakalan bikin aku kepikiran terus di kantor"

"Ulululu...so sweet banget sih suamiku, bukan mikirin Sisca"

Decakan kesal Te diikuti putaran bola mata.mengepalkan tangan yang ditaruh didepan bibir.Nyuwi terkekeh.berjalan mendekati suaminya.memutar kursi meja makan agar mereka saling berhadapan.kedua tangan Nyuwi berada di atas paha Te.sedangkan matanya melihat matahari yang sedang merajuk.

"Te, aku bakal baik-baik aja.kalo kamu gak bolehin aku kerja, aku malah sendirian disini.kamu gak khawatir?"

"Ya tinggal panggil mamah"

Nyuwi menghela nafas namun tidak berat dan disambung senyuman manis.

"Mamah kan harus jaga outlet.gak enak juga kalo harus nyusahin orang lain, Te"

"Mamah bukan orang lain"

Te masih tidak terima jika Nyuwi bekerja.beberapa kali ia berusaha memalingkan wajah.Dan Nyuwi kembali mengambil rahang keras Te dengan kedua tangannya.kali ini wajah Nyuwi maju lebih dekat kearah Te.

"Aku janji, kalo ada apa-apa langsung kabarin kamu"

Mata Te terasa perih.mungkin juga karena ia tidak tahan berlama-lama menatap mata indah suaminya.yang sejak dulu selalu berhasil membuatnya salah tingkah.

"Oke oke oke, kamu boleh kerja.tapi janji loh jangan sampe drop lagi.makan jangan telat, minum yang banyak, makan buah sama sayuran, vitamin gak boleh bolong, kurangin eskrim sama makanan manis"

Anggukan Nyuwi yang berkali-kali terhenti karena kalimat terakhir Te.ia membawa kedua sudut bibir ke bawah.Te tiba-tiba menambahkan.

"aku gak mau ada yang ngalahin manisnya kamu"

it's a boy | TayNew (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang