Rapat yang sangat menyenangkan.kabar baik perusahaan bertebaran.mulai dari pesanan yang melimpah, mesin produksi baru telah datang hingga kenaikan penjualan di akhir bulan.semua baik kecuali Te.sejak masuk keruangan yang dipenuhi direktur setiap divisi, Te masih memikirkan perasaan mengganjal dihatinya.
Beni sampai bingung melihat bosnya mondar-mandir diruangannya sendiri.
"Kenapa sih bos kayak orang bingung"
"Ben, menurutmu saya ayah yang baik gak?"
"Mana saya tau ya Pak.kan bapak bukan ayah saya"
Bukan cuma Nyuwi yang menguji kesabarannya.Beni lebih parah dalam hal ini.
"Menurutmu cemburu sama anak sendiri itu wajar gak?"
"Wajar aja sih.saya pernah dengan...apa ye...baby blush...baby blash ape gitu namanya"
Jawab Beni dengan logat betawinya.entah apa itu baby blush atau blash, yang penting lumrah jika Te iri pada anaknya.
"Kalo saya sih bakal cariin pembantu biar bisa berduaan"
Celetukan Beni hanyalah sebuah candaan.tapi menurut Te itu adalah ide bagus.mungkin seorang pengasuh bisa membantu mengembalikan perhatian Nyuwi padanya.
"tolong carikan satu untukku, hari ini juga"
***
Nyuwi dan Juan tampak girang.setelah melihat mobil sedan hitam memasuki pekarangan rumah.artinya Te sudah pulang kerja.namun senyum Nyuwi turun ketika seseorang terlihat keluar dari pintu penumpang.seorang perempuan lebih muda dan pendek dari Te.berjalan mengikuti dibelakang, masuk ke dalam rumah.
"Hin, Juan, i'm home"
Seperti biasa teriakan melengking Juan menjadi suara penyambutan setiap Te pulang.anaknya itu sangat senang ketika melihat dirinya pulang.
"Anak ganteng seneng liat ya ayahnya pulang"
Nyuwi terdiam ditempat.sembari membawa Juan digendongannya.beberapa detik Nyuwi berpikir ia sedang diajak untuk dimadu oleh Te.sebelum akhirnya Te memperkenalkan mereka.
"Oiya, ini suami saya, Hin— maksud saya Nyuwi dan ini si kecil Juan"
Perempuan itu melambaikan tangan dan tersenyum pada Juan.setelah menganggukkan kepala pada Nyuwi.
"dan ini Fara, ART baru kita.mulai hari ini dia bakal tinggal disini, bantuin kerjaan rumah"
Nyuwi tidak bisa berkata apa-apa.bukankah mereka sudah membahas hal ini.dan jawabannya sudah jelas.Nyuwi tidak butuh bantuan pengasuh atau pembantu atau apapun itu.
"Saya...mau ngobrol...sebentar sama...suami saya.silakan duduk dulu"
Nyuwi melempar cengiran kaku pada Fara.mempersilakannya duduk di sofa tamu yang besar.lalu menarik Te ke kamar.tarikannya sedikit tersentak begitu pintu tertutup.
"Ada apa sih, Hin?"
"Maksudnya apa?!"
Alis Nyuwi terangkat satu.
"Apa?"
"Kenapa tiba-tiba bawa pengasuh kerumah?"
"Buat bantuin kamu"
Nyuwi berkacak pinggang satu tangan.karena tangan yang lain masih menjadi alas bagi Juan digendongannya.
"Tadi pagi kan udah jelas, AKU GAK BUTUH PEMBANTU"
KAMU SEDANG MEMBACA
it's a boy | TayNew (end)
Fanfiction'𝐓𝐫𝐢𝐥𝐨𝐠𝐲 𝐨𝐟 𝐔𝐬 : 𝐏𝐫𝐞𝐠𝐧𝐚𝐧𝐜𝐲' 1 tahun kemudian, Te bekerja di salah satu perusahaan manufaktur ternama di Jakarta.sedangkan Nyuwi baru saja menamatkan studinya dan akan segera menyusul suaminya, bekerja di tempat magang dahulu.namu...