Mamah & Bunda

2K 122 0
                                    

Beberapa tumpukan baju tertata rapi didalam koper.2 tas besar terbuka lebar diatas kasur.memang hanya Te yang pergi tapi Nyuwi juga harus berkemas untuk tinggal di rumah Mamah.Te menemui Nyuwi di kamar sedang menghela nafas.wajahnya ditekuk ke bawah.

"Kenapa lagi?"

"Cuma 5 bulan kan?"

Te mengangguk sambil berdeham.

"enggak mau naik pesawat aja?"

"Aku perlu mobil disana"

Nyuwi kembali terdiam.Te menyadari sesuatu.gelagat Nyuwi seperti ingin mengatakan sesuatu namun ia tidak berani.

"Ngomong aja"

"Kalian enggak tinggal bareng kan?"

Sisca.maksud Nyuwi adalah Te dan Sisca.pertanyaan itu mengundah tawa  kecil Te sebelum menjawab.

"Satu proyek aja enggak"

Te melangkah mendekat.mengambil kedua tangan Nyuwi dan mengaitkan jemarinya.

"Pak Rian tau Sisca suka sama aku, makanya ditempatin dilokasi yang lain"

"Oh.....bagus deh"

Te tersenyum melihat reaksi Nyuwi.

"Kamu takut aku berduaan sama Sisca ya"

Tatapan nakal Te membuat Nyuwi kesal lalu memukulnya.

"Kalo ternyata satu proyek gimana?"

Nyuwi membalas dengan tatapan menjijikan tertuju pada Te.namun kemudian bergurau dengan menyuruh Te membawakan surat cerai dari Surabaya.

"Nih dengerin, yang sebelah kiri baju untuk santai, yang kanan untuk kerja.daleman ada diresleting atas—"

Saat sedang berbicara tiba-tiba sesuatu membungkam bibir kenyal Nyuwi.benda yang sama kenyalnya tengah melumat belahan bibir.Te memiringkan sedikit kepalanya lalu mengambil rahang Nyuwi.memperdalam ciuman.

"Te.."

Nyuwi melepas pagutan lebih dulu.mata mereka saling bertemu.

"Makasih"

"Makasih untuk apa?"

Te mencium kedua punggung tangan Nyuwi.

"Makasih udah mau ngalah.aku beruntung punya suami yang pengertian.kamu mau kan nunggu aku, kita sambut dedek sama-sama"

Nyuwi menengadahkan kepala keatas.supaya air mata tidak jadi jatuh.perasaannya kembali campur aduk karena ucapan Te.

"Tuh kan kebiasaan.dibilang aku lagi hamil, jadi cengeng nih"

"Sini peluk"

Tubuhnya masuk kedalam dekapan Te.kepalanya diletakkan dipundak sembari tangan mengelus punggung.

"Jaga diri disana ya, jangan telat makan.inget kalo asam lambung  kambuh bakal repot"

"Kan diingetin kamu terus"

"PD banget.Malas.kalo ngeyel mending diemin aja.biar ngerasain sendiri sakitnya"

Kalimat Nyuwi penuh penekanan.ditambah eskpresinya saat mengatakan sangat mendalami peran.

"jahat.enggak percaya.kamu pasti bakal nelfon berkali-kali atau enggak ngespam"

Te menggoda dan Nyuwi menyangkal.terus begitu hingga berkemas usai.setelah itu mereka tidur dengan posisi seperti biasa.Te memeluk Nyuwi dari belakang.kalau kata Te disebut 'tidur bertiga'.karena anak mereka juga ikut dipeluk.begitulah malam terakhir mereka.sebelum jarak memisahkan selama 5 bulan kedepan.

it's a boy | TayNew (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang