2 hari berlalu tanpa saling berbicara.antara Te yang tidak berani memulai atau Nyuwi yang masih belum bisa menerima sikap Te terhadapnya juga anak mereka.hari ini adalah hari wisuda Nyuwi.tidak seperti yang ia bayangankan sebelumnya.dimana dihari kelulusannya, Nyuwi bisa tersenyum sangat lebar bersama matahari.namun yang ia lakukan sekarang termenung sambil menatap bungkusan obat ditangannya.
Masih baru.belum ada satupun tablet yang hilang.Nyuwi hanya tidak yakin untuk meminumnya.satu hentakan suara saat pintu kamar terbuka, membuat Nyuwi langsung melahap beberapa tablet.menegung air terburu-buru, membuat Te khawatir ia tersedak.
"HIN?!"
Nyuwi berlari kedapur diikuti oleh Te.walaupun Te membantu memijat tengkuk tapi Nyuwi tetap berusaha menelan semuanya.
"Muntahin aja semuanya, gak apa"
Te mulai terbiasa dengan suara muntahan.setiap malam Nyuwi pasti akan bangun pukul 3 dini hari.berlari ke kamar mandi karena rasa mual yang naik dari perut menuju kerongkongannya.Nyuwi mengelap bibir dengan air mengalir.
Melihat Te yang sudah rapi dengan balutan kemeja biru, Nyuwi meraih jasnya.bersiap-siap dan masih bersikap dingin pada Te.diperjalan pun mereka tidak saling berbicara.memilih dia karena mungkin ini cara terbaik.hari ini benar-benar sepi.hingga selepas wisuda baru terkesan ramai karena mamah wira, mba muk dan sasin juga hadir disana.
"Selamat ya sayang, akhirnya lulus.mamah seneng banget, semoga cepet dapat kerja"
"Selamat Nyu jadi sarjana teknik nihh, abis ini saingan kerjaan sama Tawon"
"Hush kamu tuh mba.manggilnya yang bener"
Nyuwi tersenyum ke dua orang didepannya.memeluk mereka dengan perasaan senang karena telah memberinya selamat serta doa.lalu gantian dengan Sasin.
"Kakak iparku tersayang, terbaik, tercinta selamat atas kelulusannya.semoga lebih mapan kerjanya dari si Tawon"
Adik dan kakak sangat kompak meledek Te.membuat target mereka hanya bisa tersenyum paksa sambil menggeleng.
"Makasih, ini semua berkat dukungan sama doa kalian"
Te belum kebagian memberikan selamat.bahkan sejak tadi pagi mereka tidak saling tatap.
"Te, kamu gak kasih selamat?"
Tanya mamah membuat yang lain melihat kearah Te.tapi belum sempat Te mengeluarkan kata sudah dipotong oleh teriakan orang memanggil Nyuwi.terlihat Jane dan Kay memotong salah satu kerumunan.Jane membawa buket bunga yang lumayan besar.sedangkan Kay menggandeng seorang wanita disampingnya.
"Nyuwiii selamat udah wisuda"
Jane memberi buket sambil memeluk tubuh Nyuwi.sedikit membuatnya membungkuk karena perbedaan tinggi.Te sebagai suami yang posesif segera melepas pelukan mereka.tapi sebenernya bukan karena itu, melainkan Te takut perut Nyuwi tergencet.kemudian Kay juga memberi selamat.
"Makasih semuanya.kita foto bareng dulu yuk"
Kesabaran Te mulai diuji.suaminya benar-benar tidak memberinya kesempatan untuk memeluk atau pun memberi selamat.tapi Te tetap ikut berbaris disamping.berfoto bersama mamah kemudian dilanjut bersama anggota grup 'harta berharga viho'
Jane yang sedari tadi menjadi juru kamera pun ingin berfoto.secara bergantian, Te sekarang yang mengambil gambar.setelah sesi foto, mereka sibuk merencanakan makan bersama disalah satu resto.terutama mba Muk dan mamah yang sibuk mencari lokasi rumah makan yang sudah mereka incar sejak lama.
Te menggunakan kesempatan ini untuk berbicara empat mata dengan Nyuwi.mula-mula ia mengambil kedua tangan suaminya.menggenggam erat sambil mengelus punggung tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
it's a boy | TayNew (end)
Fanfiction'𝐓𝐫𝐢𝐥𝐨𝐠𝐲 𝐨𝐟 𝐔𝐬 : 𝐏𝐫𝐞𝐠𝐧𝐚𝐧𝐜𝐲' 1 tahun kemudian, Te bekerja di salah satu perusahaan manufaktur ternama di Jakarta.sedangkan Nyuwi baru saja menamatkan studinya dan akan segera menyusul suaminya, bekerja di tempat magang dahulu.namu...