Mukitchen

1.7K 132 1
                                    

Selama perjalanan, baby blues masih mendominasi pikiran Nyuwi.gejala yang dialami para orang tua diawal kelahiran seorang anak terjadi pada mereka.Nyuwi lebih terkejut ketika Mamah mengatakan dirinya juga terkena gejala tersebut.

Beban pikiran Nyuwi bertambah mengingat ia meninggalkan Juan hampir seharian.apakah Te menjaganya dengan benar?semua urusan mengurus anak sudah Nyuwi ajarkan.dan Te telah lulus semenjak ujian dirumah Mamah.

"Juan, Te, papa pulang"

Rumah dalam keadaan sepi.tidak ada siapa-siapa diruang tamu.begitu juga dengan ruang tengah.Fara berlari kecil dari kamarnya menemui Nyuwi.

"Pak Te sama Juan ada di kamar, Pak"

Nyuwi membuka pintu kamar perlahan.tidak sepenuhnya karena ia hanya ingin mengintip.tapi Nyuwi mendengar semua percakapan antara ayah dan anak tersebut.

"Dejuan Thitikratana, anak ayah paling ganteng, boleh gak main sama papa Hin nya gantian"

"Kalo ayah kerja, Juan main sepuasnya.nanti pas ayah pulang baru gantian"

Nyuwi menahan tawanya dibalik pintu.inikah yang disebut waktu ayah dan anak?mengajak berbicara empat mata yang sama sekali belum dimengerti anaknya.itulah kenapa Juan terus menekuri mainan ditangannya.

"Mulai besok gantian ya, Janji?"

Te mengacungkan jari kelingkingnya yang langsung Juan apit dalam genggaman mungil.Nyuwi menutup pintu perlahan.kemudian berjalan ke ujung lorong depan ruang laundry.Nyuwi mengetuk pintu kamar Fara.

"Ada apa, Pak?"

"saya mau bicara"

Nyuwi masuk tanpa menutup pintu.jarak mereka juga agak jauh saat berbicara.

"Gini Far, kakak ipar saya punya restoran.masih kekurangan pegawai di cabang baru.mungkin aja kamu bisa kerja disana"

Wajah perempuan yang lebih muda 2 tahun dari Nyuwi itu terangkat.tampak terkejut senang.

"Kalo kamu mau, besok kita kesana.tapi jangan bilang suami saya"

Tepat setelah Fara mengangguk, Te muncul dipintu.sambil menggendong Juan, ia sedikit berteriak.

"Oh gitu, suami libur malah keluyuran.pulang bukannya nyamper ke kamar, malah berduaan!"

Nyuwi menghela nafas.lebih baik ia segera keluar membawa suaminya agar tak semakin meluap.Te menghentakkan sebelah tangannya.melepas pegangan Nyuwi.

"ada hubungan apa kamu sama dia!?"

Nyuwi benar-benar dibuat gila.ia memukul lengan Te cukup keras.

"jangan pake suara tinggi kalo ada Juan"

Nyuwi mengambil paksa Juan dari tangan Te.lalu pergi menyiapkan makan malam.kesengitan masih terasa di meja makan.

"Hin"

Nyuwi menoleh.mengangkat kedua alisnya sekali sebagai bentuk tanggapan.catatan tambahan, kerutan didahi Te semakin terbentuk ditengah.menyeramkan.

"Hin"

Ulang Te dengan penuh penakanan.

"Apa?"

"Seharian kemana?"

"Ketemu Mamah"

"Gak usah bohong"

Sela Te sebelum kalimat Nyuwi selesai.

"Tanya aja sendiri kalo gak percaya"

"Terus tadi ngapain kalian berduaan di kamar?"

it's a boy | TayNew (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang