i'll stay

2.6K 140 2
                                    

Te terbangun ketika mendengar deritan didepannya.Nyuwi bergerak hendak meraih botol minum dimeja.

"Biar aku ambilin"

Te berjalan mengitari depan ranjang untuk samping disisi lainnya.membuka tutup botol air mineral kemudian menyodorkan pada Nyuwi.bibirnya masih pucat tapi tak sepucat saat Te datang.

Setelah meneguk air, Nyuwi menyipitkan kedua netranya.mengarah pada jam dinding yang bertengger sekitar 30° diatas kepalanya.Te mengikuti ke mana pandangan Nyuwi tertuju.

"Gak keliatan?"

"Heem"

Jawab Nyuwi dengan suara pelan.ketakutannya masih tersisa setelah kejadian semalam.

'Oiya salah satu gejalanya penglihatan terganggu' batin Te seraya mepercepat menutup botol.

"Jam setengah enam lebih lima menit"

Mendengar suara Te bernada datar semakin membuat Nyuwi terdiam.apa Te marah pada dirinya? Nyuwi meletakkan kembali kepalanya pada bantal.namun sesuatu mengusik dirinya.kemeja kumal yang dikenakan Te.

"Kamu gak bawa baju?"

"Bawa"

"Kenapa enggak ganti biar lebih nyaman.itu udah dipake seharian kerja terus ke rumah sakit.kan banyak virusnya"

Sentuhan dilengan Te berhasil menyengat dirinya.padahal Nyuwi hanya mengelus pelan dari balik kemeja luarnya.membuat Te mengambil tangan tersebut lalu mengaitkan ruas jari.

Cukup lama Te memainkan jemari Nyuwi.hingga akhirnya berbicara.

"Kenapa gak mau dioperasi sekarang?"

Nyuwi belum siap membicarakan hal ini lagi.ia segera memalingkan pandangan dan berusaha mengubah topik.

"Te, aku gak mau bahas itu dulu"

"Hin, liat aku.kasih aku satu aja alasan buat yakinin pilihanku"

"Kecepetan"

"Kata dokter peluang hidup dedek 90%"

Sampai sini Nyuwi sudah merasa kalah.malas meladeni Te.ia berdecak dan beberapa kali memalingkan wajah.namun tak membuat Te berhenti bicara.

"Aku enggak mau liat dedek di inkubator sendirian.dipasangin selang"

Saat itu sekitar mereka terasa sangat sunyi.hanya ada hembusan nafas Nyuwi yang berburu dengan milik Te.

"Aku gak bakal biarin itu terjadi"

"Aku juga gak bakal biarin dia nyakitin kamu"

Pernyataan Te menimbulkan tanda tanya besar di wajah Nyuwi.bisa-bisanya seorang ayah mengatakan hal itu.secara terbuka.bahkan anak mereka bisa saja mendengarnya.

"Te!"

Sentakan dari Nyuwi hampir membangunkan Bunda.Te mencondongkan sedikit tubuhnya kearah Nyuwi dan berbisik.

"Kamu yakin sama konsekuensinya?aku enggak Hin"

"Makanya aku butuh kamu"

Nyuwi memberi jeda seakan menunggu respon dari suaminya.

"aku tau aku gak bisa ngejalanin ini sendirian.aku mau kamu temani aku disini"

Rahang keras Te bergerak seirama dengan helaan nafasnya.Te mencoba mengontrol diri.tiba-tiba tangan halus Nyuwi merayap kepunggung tangan milik Te.menatap Te penuh harapan.

it's a boy | TayNew (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang