Seminggu kemudian
Seperti kata dokter, Nyuwi sudah diperbolehkan pulang.begitu pula dengan Juan.setelah seminggu minus satu hari pemulihan di rumah sakit.
"Tas biru udah dibawa?"
"Udah semua Te bawa ke mobil"
Te mengambil mobil di parkiran dan sisanya menunggu di lobby.Nyuwi mengayunkan tubuhnya perlahan sambil tersenyum pada Juan.selama pemulihan laki-laki anak satu ini ribut ingin cepat pulang.padahal masih sering mengeluh perutnya sakit.dan akhirnya sekarang mereka bisa kembali menapakkan kaki di ubin marmer teras.
"Welcome home"
Penyambutan kecil-kecilan dari orang rumah tidak akan membangunkan si kecil.Mba Muk dibantu Sasin dan adik ipar barunya —istri Sasin, mendekorasi ruang tengah dengan pita, balon dan pernik lainnya bernuansa biru.
"Yeay anaknya laki-laki.Mba, ponakan pertamaku laki nih loh bakal aku aja mancing pokoknya"
"Enak aja.enggak ada mancing-mancingan.nanti malah diajak renang dikolam ikan"
Semprot Te ketika mengambil barang dibagasi.gelak tawa pun terdengar dari ruang tengah.
"Eh Juan ikut ketawa, ngerti ya ayah ngomong apa"
Mamah mengedikkan kepala kearah Juan.mengajaknya berkomunikasi sambil menggeliat.
"Yang, besok kita bikin yang lebih ganteng ya"
Celetuk Sasin sambil mencolek lengan istrinya.Mamah menggoda dengan melempar cengiran nakal.sedangkan Mba Muk beranjak ke pentri sebelum disodori pertanyaan yang membosankan tentang berumah tangga.
"Te, Nyuwi, sekarang kalian udah jadi orang tua.ada anak yang harus diurus sama-sama.kurangin berantemin hal sepele, egonya dijaga"
"Sekarang ini pasti bakal rewel-rewelnya.harus sabar kalo tengah malam nangis minta susu atau ngompol.terutama Nyu, harus siap siaga"
Selesai memberi nasihat, Bunda meletakkan satu tangannya di pundak Nyuwi.menekankan kata-kata terakhir pada anaknya.berbeda dengan Mamah yang berprinsip 'anak urusan bersama'.
"Bukan cuma Nyuwi.Te juga harus bantuin.selama di Surabaya kamu belajar cara gendong bayi gak?"
Te menggeleng.
"Cara ganti popoknya?"
Te menggeleng lagi.
"Padahal udah disuruh liat youtube"
Cengiran polos Te bertengger dibibirnya.sambil menggaruk kepala khas orang yang berbuat salah.
"Tapi tenang aja, aku bakal bantuin Hin jagain Juan 24 jam"
Andai Nyuwi bisa memutar waktu, ia ingin sekali menarik kalimat itu barusan.karena yang terjadi saat ini adalah Te tertidur pulas dengan satu tangan diletakkan di kepala meskipun tangisan Juan terdengar seantero rumah.
"Sshhshsh...ganti popok dulu ya nak"
Nyuwi menidurkan Juan dikasur.rengekannya mereda saat melihat badan Te yang besar.namun beberapa detik kemudian menangis lagi.tangan dan kakinya tidak berhenti dihentakkan ke kasur.Nyuwi segera kembali dengan popok baru ditangannya.
"Ganti popok dulu...abis ini bobok lagi"
Beres soal popok, Nyuwi membopong Juan yang kembali menangis.papa muda itu hendak menuju dapur saat Mamah membuka pintu kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
it's a boy | TayNew (end)
Fiksi Penggemar'𝐓𝐫𝐢𝐥𝐨𝐠𝐲 𝐨𝐟 𝐔𝐬 : 𝐏𝐫𝐞𝐠𝐧𝐚𝐧𝐜𝐲' 1 tahun kemudian, Te bekerja di salah satu perusahaan manufaktur ternama di Jakarta.sedangkan Nyuwi baru saja menamatkan studinya dan akan segera menyusul suaminya, bekerja di tempat magang dahulu.namu...