"Saya bilang hubungi sejam lagi"
"Pak Bos minta ketemu sekarang"
Te dan Sisca tengah berjalan cepat menuju ruang rapat.disana Pak Rian—Atasan mereka sedang duduk dengan kertas dimeja.
"Akhirnya datang juga, sini duduk"
"Ada apa Pak?"
Ujar Te sembari mengambil tempat didepan meja.Sisca tidak ikut dalam pembicaraan.ia melesat kembali ke kubikelnya.
"Begini, ada proyek besar yang mau saya tawarakan.ini proyek antar perusahaan dengan pemerintah dan kita ditunjuk jadi pemasuk utama material"
"kamu lulusan teknik kan?"
"Iya Pak"
"Nah, barusan saya diberitahu kalo mereka kekurangan perancang desain bangunan, kamu bisa bantu mereka?"
Sudah sangat lama Te tidak menggeluti soal perancangan.sejak lulus ia lebih fokus pada perhitungan finansial perusahaan dan pengecekan sortir bahan.
"Saya yakin kamu bisa—Sisca juga ikut dalam proyek kok"
Mengapa kesannya Te akan ikut jika satu proyek dengan sekertarisnya.
"Cuannya lumayan loh, satu desain bisa 100 juta keatas"
Yang ada dipikiran Te saat ini adalah biaya persalinan Nyuwi.uang sebanyak itu bisa digunakan untuk proses kelahiran anaknya.sekaligus membeli rumah.tanpa menunggu lama, Te mengangguk.
"Saya mau Pak"
Pak Rian tersenyum.sebenarnya Pak bos sudah tau kalau Te akan tertarik dengan proyek ini.Pria 50 tahunan itu mengistirahatkan punggungnya pada sandaran kursi.merasa lega pembicaraan mereka berjalan lancar.
"Suamimu apa kabar?"
Te cukup terkejut mendengar pertanyaan tersebut.hampir sebulan Pak Rian tidak pernah mengungkit soal rumah tangganya atau bahkan menanyakan kabar Nyuwi.itu semua karena permintaan Te.pernikahan mereka cukup diketahui oleh orang terdekat saja.berhubung atasannya adalah teman dosen pembimbing saat kuliah, jadi Pak Rian tau soal pernikahan mereka.
"Ba..baik Pak"
Jawab Te sambil mengangguk.
"Udah lama gak denger kabarnya, sehat kan?"
"Sehat semua Pak, keluarga Bapak—Bu Rosa bagaimana keadaannya Pak?"
Beginilah kedekatan antara Te dengan Pak Rian.diluar mereka kelihatan hanya sebatas Bos dan karyawan.namun sebenarnya Te sangat mengenal atasannya.Bu Rosa—istri Pak Rian adalah salah satu kolega Mamah Wira.mereka bersama merintih toko hingga sekarang.akan tetapi, beliau divonis mengidap kanker pankreas beberapa bulan yang lalu.Dan memutuskan untuk menyerahkan sepenuhnya toko pada Mamah Wira.
"Sudah mendingan tapi masih belum boleh keluar rumah sakit"
"Akhir pekan saya jenguk bersama Nyuwi ya Pak"
Pak Rian menganggukan kepala.setuju dengan ujaran Te yang akan datang berkunjung.
"Kemarin saya denger, Nyuwi baru lulus?"
"Iya Pak, sekarang udah kerja"
"Oh sudah dapat kerja, bagus itu.tadinya mau saya ajak proyek ini.kamu bisa tuh minta Nyuwi bantu ngerancang, nanti saya tambahin deh"
Ide bagus.Nyuwi adalah salah satu mahasiswa lulusan terbaik, meskipun masih kalah dengan Te.mungkin Nyuwi bisa membantunya untuk perancangan di software sedangkan Te berfokus pada perhitungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
it's a boy | TayNew (end)
Fanfiction'𝐓𝐫𝐢𝐥𝐨𝐠𝐲 𝐨𝐟 𝐔𝐬 : 𝐏𝐫𝐞𝐠𝐧𝐚𝐧𝐜𝐲' 1 tahun kemudian, Te bekerja di salah satu perusahaan manufaktur ternama di Jakarta.sedangkan Nyuwi baru saja menamatkan studinya dan akan segera menyusul suaminya, bekerja di tempat magang dahulu.namu...