hormon

2.9K 157 2
                                    

Perasaan gusar terus menyelimuti Te dikantor.pandangannya tidak lepas pada layar ponsel yang setiap 2 menit ia nyalakan.mengecek apakah ada pesan baru dari suaminya.

"Ck, kok belum dibales"

Te melupakan berkas dimeja.padahal sebentar lagi ia harus menghadiri rapat dan bahan presentasi belum siap.Sisca masuk ke ruangan dengan mengetuk daun pintu terlebih dahulu.melihat atasannya tidak berhenti menghentakkan satu kaki sambil menggulir layar ponsel.kemudian matanya beralih ke kertas diatas meja.

"Pak, bahan persentasinya belum siap?sebentar lagi rapat dimulai"

Te terperanjat dan langsung meletakkan ponsel disamping laptop.tangannya sekarang sibuk membolak-balik kertas.mengingat kembali sampai mana ia mengerjakan.

"Saya bilang juga apa Pak, biar saya saja yang buat"

"Sebentar lagi selesai kok.kita lanjut diruang rapat"

Ujar Te sembari merapikan kertas.dirinya mulai beranjak namun dering ponsel menghentikan langkahnya.

"Lagi apa?kenapa gak bales chat?" -te

"Kerjalah.lagian ngapain ngechat setiap 2 menit sekali, nanyain hal yang sama pula" -nyu

Te merasa ada yang memerhatikan, ia pun menoleh ke samping.melihat Sisca masih berdiri menunggunya.Te segera menyerahkan berkas dan menyuruh Sisca pergi lebih dulu ke ruang rapat sekalian menyelesaikan bahan persentasi yang belum selesai.

"Udah makan belum?sebentar lagi jam makan siang loh" -te

"Ini aku lagi makan" -nyu

"Sama siapa?" -te

"Temen kantor" -nyu

"Ohh udah dapat temen, akunya dilupain" -te

"Dih gitu aja cemburu.kamu nanyain aku, sendirinya udah makan belum?yang biasa telat makan kan kamu sampe asam lambung naik" -nyu

"masih ada rapat sebentar—" -te

"Tuh tuh sukanya mentingin kerjaan ketimbang kesehatan" -nyu

"Selesai rapat langsung makan.janji." -te

"Janji loh, kirim fotonya.awas kalo makan berdua doang sama Sisca" -nyu

Te tersenyum malu mendengar suaminya.Nyuwi pasti cemburu kalo ia pergi hanya berdua dengan sekertarisnya.padahal Te sudah berkali-kali mengatakan jika Nyuwi akan selalu menang jika dibandingkan dengan seribu bahkan berjuta perempuan diluar sana.tapi Nyuwi tetap saja tidak percaya.dua kali ketukan setelah itu pintu ruangan terbuka.Sisca muncul dibaliknya.

"Pak Te, Dirut sudah datang"

"Oke saya kesana"

Sahut Te sambil sedikit menutup speaker.

"Sisca ya?!" -nyu

"Iya, ngabarin kalo dirut udah di ruang rapat.yaudah aku pergi dulu" -te

Wanita didepannya menatap wajah cemberut Nyuwi.menebak pasti lelaki putih yang sedang menusukkan garpu kemakanan baru saja menelfon kekasihnya.

"Ciee..yang cemburu nii"

Nyuwi melihat kedepan.perempuan lebih muda yang bernotabe sebagai atasannya bahkan menduduki jabatan paling tinggi di perusahaan tengah menggoda dirinya.ini seperti mimpi bagi Nyuwi.ia mendapat pekerjaan begitu mudah serta masuk seperti dibantu orang dalam.

Begitu bertemu Dirut diruangannya, ia langsung dijadikan asisten pribadi.membagongkan bukan.Gigie meminta Nyuwi membantunya mengelola semua jadwal dan pekerjaannya.ternyata perempuan tersebut sama sekali tidak punya pengalaman menjadi seorang atasan.perusahaan ini adalah harta turunan dari sang ayah yang baru saja meninggal dunia.dan Gigie baru memegang jabatan Direktur Utama selama 2 bulan.

it's a boy | TayNew (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang