pulang

2.6K 144 5
                                    

Te sangat beruntung punya bos seperti Pak Rian.sikapnya yang pengertian membuat Te mendapatkan ijin untuk balik ke Jakarta.apalagi saat Pak Rian tau keadaan Nyuwi.

Selamat 3 jam perjalanan Te menyetir sendirian.setelah memutus sambungan sepihak, Mba Muk meninggalkan rentetan pesan dengan hampir semua huruf dibuat kapital.

Te sempat mencari tentang toksemia di internet.penyakit ini disebabkan oleh keracunan yang membuat penderitanya mengalami tekanan darah tinggi, protein dalam urin, dan penimbunan cairan.

Kalo kata Te versi sebelum menikah 'Persetanan dengan toksemia'.

Tetapi Te mencoba untuk tenang.saat ini tak ada gunanya berteman dengan emosi.jam digital menunjukkan pukul 5 pagi.Te masih terus berkendara.menurutnya tidak ada waktu untuk istirahat.padahal kemarin siang ia sangat sibuk di proyek.hingga hampir membuatnya lembur.itulah mengapa jas kantor masih melekat ditubuhnya sekarang.

"demam udah turun" -mba muk

"Kabarin terus" -te

"Iya.lu nyetir gak usah ngebut, Nyuwi sama anak lu nungguin disini" -mba muk

Te mematikan sambungan lewat earphone nirkabel ditelinganya.sinar mentari mulai mengenai kaca depan mobil.membuat penumpang disamping Te terbangun.

"Te, istirahat dulu sebentar.kita berhenti di pom bensin"

Setelah mengangguk Te menambah laju kecepatan.mobilnya berlari begitu kencang dijalanan.seperti fajar yang datang pagi ini untuk menyinari bumi.Te juga datang untuk semestanya.

6 jam perjalanan tanpa henti membuat mata terasa sangat berat.tulang punggungnya juga kaku karena posisi duduk yang terus- menerus tegap.sambil menunggu, Te memesan segelas kopi.

sambil menunggu, Te memesan segelas kopi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Te menghela nafas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Te menghela nafas.sembari memijat kening dan memejamkan mata.kepalanya benar-benar dipenuhi Nyuwi.perkembangan dari Mba Muk tidak kian membuatnya merasa tenang.

Menggulir galeri juga sama sekali tidak membantu.hal itu malah semakin membuat Te kepikiran.tiba-tiba sebuah tangan menyentuh bahu lebarnya.seorang wanita tersenyum tipis sebelum mengajak Te melanjutkan perjalanan.

it's a boy | TayNew (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang