Yoga

2K 152 7
                                    

"Pak Te?!"

Nyuwi ikut menoleh karena seseorang memanggil suaminya.Sisca sama terkejut ketika melihat Nyuwi.

"Oh, Halo saya sekertaris Pak Te.Sisca Lesham"

Sisca mengulurkan tangan mengajak berjabat.

"New Thitipoom"

"suami saya"

Te memperkenalkan Nyuwi pada Sisca.setelah saling kenal mereka terlihat semakin akrab.tapi hal ini malah membuat Te makin takut.persaingan akan semakin sengit.

"Kamu sendirian?"

"Iya"

"Kan saya suruh ajak yang lain"

"Tadi udah diajak tapi nolak"

Jawaban Sisca disertai lirikkan kearah Te.membuat Nyuwi merasa ingin muntah.

"Mual lagi Hin?!"

"Gak apa, paling kayak biasanya"

"Oiya udah berapa bulan?"

Sisca benar-benar bermuka dua.

"Masuk empat"

"Wah berarti udah bisa gerak ya, boleh elus?"

Nyuwi mengangguk.tangan Sisca mendarat lembut diperutnya.mengelus sana sini dengan senyuman dibibir.

"5 bulan lagi bakal lahiran, makin gak sabar liat dedeknya"

Semua kalimat manis tersebut pasti hanya kedok belakang seorang Sisca.Nyuwi bisa merasakannya.ada niat busuk dibalik setiap perlakuan manis perempuan itu.

"Kamu pulangnya sendiri atau dijemput?"

"sendiri"

Sisca menjawab dengan anggukan kecil.kemudian Nyuwi mengajaknya untuk pulang bersama.melihat hari semakin larut membuat Nyuwi waspada akan kejahatan malam.apalagi Sisca seorang perempuan.

"Kalo gitu bareng kita aja"

Demi dewa, Te terkejut mendengar ajakan tersebut.ketakutannya semakin menjadi ketika Nyuwi mengajak musah bebuyutan pulang bersama.penderitaan tidak akan berakhir cepat bagi Te.

"Makasih tapi—"

"udah ayo"

Nyuwi menggandeng tangan Sisca keparkiran.Te hanya bisa pasrah dengan keadaan.jika ia menolak akan semakin panjang masalahnya.apalagi ini permintaan Nyuwi.

Di perjalanan Nyuwi terus mengajak Sisca berbicara.sedangkan Te mendengar sambil sesekali menjawab pertanyaan dengan dehaman maupun anggukan.semua itu sengaja dilakukan oleh Nyuwi.

"Makasih tumpangannya, hati-hati dijalan"

Setelah Sisca turun dari mobil, tatapan Nyuwi beralih ke orang disampingnya.menatap cukup lama dengan tatapan tajam dan menyeramkan.

"Kamu loh yang ajak dia bareng"

Bukan itu penyebab Nyuwi terdiam sambil menatap Te.membuat nyalinya menciut alias makin takut.

"Udah sering nganterin Sisca ya sampai hafal jalan kerumahnya"

"Kalo keluar bareng anak-anak pasti naik mobilku, jadi mereka aku anter satu-satu"

"Lagian dia seker"

"Sekertaris tapi ngajak makan berdua terus, ikut kemana-mana sampe ketemu di bazaar.ide kesana tuh dari Sisca kan?!"

it's a boy | TayNew (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang