happy ever after

2.5K 130 4
                                    

9 bulan kemudian..

Te keluar dari kamar inap bertulis Anggrek 2A.menengok ke samping mencari Mba Muk yang katanya sudah sampai di lobby rumah sakit.

"Juan mau ketemu siapa?"

"Papa hin"

"Terus siapa lagi?"

"Ayah!"

Juan menunjuk kedepan.dimana Te sedang berdiri menunggu mereka.Juan merentangkan tangannya lebar-lebar.meminta Te menggendongnya.

"Ayah udah sampe?"

"Udah, Sasin yang ke bandara sama Mamah"

Ayah yang dimaksud dalam percakapan Te dan Mba Muk adalah ayah mereka— Ayah Viho.beliau sengaja mengambil penerbangan pagi ini demi melihat cucu kembarnya.juga bertemu dengan Juan yang selama ini hanya bisa melihat melalui videocall.

"Papaa..?"

"Ada di dalam"

Abang Juan terus bertanya dimana Papa Hin kepada semua orang.setelah kejadian menghilangnya kedua orang tuanya di pagi hari.sampai akhirnya hari ini ia pergi ke rumah sakit bersama Mba Muk.

"Papaaaa"

"Abaaaaang"

Nyuwi menekuk kakinya perlahan.menjadikan mereka setara.Abang memeluk leher Nyuwi sangat kuat.gara-gara semalam tidak menemukan papanya di kasur.Juan sangat merindukan Nyuwi.

"Abang semalam tidurnya nyenyak?"

"udah liat dedek belum?"

"Ganteng loh kayak abang"

Anak laki-laki itu masih terdiam di ceruk leher Nyuwi.tidak merespon satu pertanyaan pun.

"Abang pasti nyariin papa tadi pagi.maaf ya semalam gak dipamitin, abis abang tidurnya pulas"

"Hin, ini dimasukin ke tas semua?"

"Iya semuanya"

Nyuwi mengembalikan perhatiannya pada abang.tiba-tiba anak itu menarik tubuhnya lepas dari pelukan.kedua tangan mengambil wajah Nyuwi lalu menyium puncak hidung sang papa.

"Is..oke..papa (it's okay papa)"

Akhir-akhir ini abang menjadi sangat romantis.kedua kalinya Juan memperlakukan Nyuwi seperti itu.pertama, waktu melihat Nyuwi kesakitan karena kram perut.Juan merangkak mendekatinya lalu mencium perut Nyuwi.hal seperti itu juga pernah suaminya rasakan.Te sedang sibuk kerja di ruang tengah tiba-tiba Juan datang menyuapinya makanan ringan.

"Makasih Abang, sini cium dulu...muahhh"

"Yeye..? (dedek..?)"

"Sebentar lagi datang"

Sedetik kemudian ketukan pintu terdengar.dua perawat membawa masuk box bayi.karena tinggi box melebihi badan Juan.sehingga ia menarik-narik ujung baju Nyuwi, meminta gendong.

"Halo dedek, ini abang Juan"

Nyuwi menggerakkan tangan Juan, melambai pada adik kembarnya.

"Liat bang! dedeknya senyum.seneng ketemu abang ya"

"Ciee udah gak nanyain kapan dedeknya keluar"

Nyuwi mencolek lengan Te yang barusan menggoda Juan.kemudian pria itu keluar sambil membawa tas berisi barang Nyuwi ke parkiran.

it's a boy | TayNew (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang