***
Sesuai janji, Kou membawaku pergi ke markas pusat Altgard yang ada di perbatasan bagian utara. Aku sudah duduk tenang di atas punggung Kora sejak dua jam yang lalu. Dan menurut laki-laki yang terbang di samping kananku, ini baru setengah perjalanan. Aku sedikit memaklumi tempat itu sangat jauh karena berada di perbatasan. Punggungku sudah menunjukkan tanda-tanda pegal karena duduk terlalu lama, begitu juga dengan Kora yang beberapa kali mengeluarkan geramannya, sehingga menyebabkan getaran kecil di punggung dan tersalurkan padaku.
"Kita istirahat sebentar," Kou merendahkan posisi terbangnya dan menghentikan sapunya di depan sungai mengalir yang ada di tengah hutan. Tanpa diperintah, Kora mengikuti Kou dan berhenti di atas air sungai tersebut. Aku turun dari punggung Kora, membiarkan hewan itu meminum air sungainya yang sangat jernih.
Aku berjalan ke tepi sungai, berjongkok, mengambil air dengan kedua telapak tanganku. Lalu kugunakan untuk membasuh wajahku beberapa kali, dan meminum airnya yang terasa menyegarkan. Setelah selesai, aku berdiri melangkahkan kaki ke salah satu pohon di sana, dan duduk dengan menyandar di batang pohon tersebut. Merenggangkan badanku agar mengurangi pegal di punggungku.
"Makanlah," Kou datang dan duduk di sisi pohon sebelahku. Laki-laki itu menawarkan buah yang menyerupai stroberi dengan ukuran besar.
Ah, jadi sejak tadi dia pergi sebentar untuk mencari buah ini di dalam hutan.
"Terima kasih," Aku menerimanya tanpa bertanya, lalu membawa buah tersebut ke dalam gigitan pertamaku. Rasanya manis seperti buah pada umumnya, juga memiliki kandungan air yang banyak, seperti buah pir.
"Tidurlah sebentar bersama Kora, karena perjalanan masih panjang," titah Kou yang aku balas hanya dengan gumaman dan anggukan kepala.
Aku memanggil Kora dan menyuruhnya untuk beristirahat sejenak. Sebenarnya, aku mau-mau saja tidur di badan besar Kora, tetapi, dia harus menyimpan sisa tenaga untuk nanti. Karena berubah menjadi besar membutuhkan tenaga yang tidak sedikit. Jadi aku tetap membiarkannya menjadi kecil.
Aku memutuskan tidur dengan menyenderkan kepalaku di batang pohon, tepat sebelum Kou menarik lembut kepalaku untuk berbaring di pangkuannya.
"Anggap ini sebagai ganti karena semalam aku sudah tidur di pangkuanmu," sela Kou sebelum aku sempat mengeluarkan protesku.
Karena lelah, aku hanya pasrah membalikkan badan menghadap sungai, dan memejamkan mata seraya menarik Kora ke dalam pelukanku. Aku rasa, menurutinya dan tidur dengan nyenyak adalah pilihan tepat ketimbang melayangkan protes dan berdebat panjang dengan Kou.
***
Setelah beberapa jam perjalanan, akhirnya aku dan Kou sampai di tujuan, yaitu markas pusat Altgard yang berada di bagian utara. Bangunannya menyerupai benteng-benteng pertahanan seperti pada umumnya. Ada satu gerbang besar yang kini terbuka menyambut kedatangan kami berdua, diikuti oleh beberapa orang berjubah hitam yang keluar dari dalam sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Sorcerer
Fantasy[Fantasy & (Teen/High School) Romance] Latar : Jepang ••• Dunia sihir itu ada. Begitulah menurut pendapat Yuuki. Meski bullyan sudah seperti sarapannya, Yuuki tak peduli. Ia masih kekeh dengan pendapatnya mengenai dunia sihir itu. Sampai suatu hari...