• bab 10 •

2.3K 347 16
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Namaku Aland. Metallum." Laki-laki yang kupanggil Ikkun itu memperkenalkan dirinya.

Apa kalian ingat dengan laki-laki yang memanggilku bakayuuki?

Ya, dia Ikkun.

Seperti Irina dan Inori yang memiliki wajah sama dengan Sakura dan Keiko. Aland memiliki wajah yang sama dengan Ikkun.

"Senang berkenalan denganmu, Yuuki." Dia tersenyum menampilkan gigi gingsulnya. Dan aku membuang semua pikiran negatifku tentang sifatnya yang mungkin saja sama seperti Ikkun.

Jika dilihat, Aland adalah orang yang ramah dan baik. Tidak seperti Ikkun yang memiliki sifat tidak berbeda jauh dari Sakura.

"Ya, senang berkenalan denganmu juga Ikk-"

"-ah tidak, maksudku Aland." Aku menepuk kepalaku karena kebodohanku sendiri.

"Namaku Lacie, terram atau pengendali tanah." Perempuan di samping Aland memperkenalkan diri.

Dia tersenyum lebar, menambah kesan cantik di wajahnya.

Aku membalasnya dengan senyuman dan sedikit membungkuk.

"Selamat datang di Tyzard Academy. Namaku Licht. Lyset atau pengendali cahaya." Sekarang, giliran laki-laki bertubuh tinggi di sebelah Lacie yang memperkenalkan diri.

"Terima kasih, Licht." Aku tersenyum.

Mataku kini beralih menatap perempuan berambut putih yang sedari tadi menatapku dingin.

"Nao. Glacies, Es." katanya singkat. Tidak seperti yang lain, yang memperkenalkan dirinya dengan senyuman ramah padaku. Perempuan berambut putih ini sama sekali tidak menyunggingkan senyum sedikitpun.

"S-senang berkenalan denganmu, Nao." Aku tersenyum ragu yang hanya dibalas anggukan kepala darinya.

Kurasa, dia adalah Kou versi perempuan.

"Aku sebagai ketua dari BlackCluster mengucapkan, selamat datang di dunia asalmu dan Tyzard Academy, Yuuki. Aku berharap kau betah tinggal di sini," ucap Ryou sembari mengembangkan senyum lebarnya padaku.

"Terima kasih semuanya, aku pasti betah berada di sini." balasku dengan senyuman simpul.

Ya, semoga saja begitu. Tidak akan ada masalah besar yang membuatku tidak betah berada di sini.

***

Dan di sinilah aku sekarang, duduk sendirian di perpustakaan. Terhitung ini sudah yang kedua kalinya Kou meninggalkanku sendirian.

Setelah dia menarikku untuk menemui anggota BlackCluster, dia mengajakku ke perpustakaan dan meninggalkanku di sini. Dengan alasan, bahwa laki-laki itu masih ada urusan yang harus dia kerjakan.

The Last SorcererTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang