• bab 30 •

1.8K 256 50
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Kini aku telah sampai di tepi danau. Kuedarkan pandanganku ke sekeliling dan menemukan satu pohon besar yang berada di depan danau. Aku merasa tidak asing dengan tempat ini.

Srekk

Mataku kembali tertuju pada pohon besar itu, saat aku mendengar sebuah suara yang berasal dari balik pohon.

"Siapa di sana?" tanyaku yang tidak mendapat jawaban dari siapapun.

Dengan langkah berat, aku berjalan pelan menuju belakang pohon. Dalam hati aku berharap, itu bukan hantu.

Dan betapa terkejutnya aku saat melihat hewan kecil, bulat, dan berbulu putih yang menyerupai kelinci.

"Astaga, menggemaskan sekali," ucapku setengah berteriak.

Kudekati hewan itu lalu kuusap bulunya yang sangat halus. Hewan itu semakin mendekatkan dirinya padaku. Tetapi, saat aku hendak meraihnya dalam gendonganku, hewan kecil itu berlari.

"Tunggu!"

Aku berdiri dan melihat ke mana hewan itu pergi. Tanpa pikir panjang, aku berlari menyusulnya. Saat kutemukan hewan itu berhenti, dengan sigap aku menggendongnya.

"Tertangkap kau, haha," ucapku senang.

Aku kembali mengedarkan pandanganku. Jika dipikir-pikir, tempat ini sama dengan tempat saat aku bertemu Alice dalam mimpiku tempo hari.

"Yuuki," panggil seseorang, membuatku terlonjak kaget sampai hewan putih itu terlepas dari gendonganku dan berlari ke arah seseorang itu.

"Maaf membuatmu terkejut."

Aku melihat perempuan yang ternyata berdiri beberapa meter di depanku.

"Alice?" tanyaku memastikan.

"Ya, ini aku. Kita bertemu lagi, Yuuki." jawabnya seraya mengelus hewan yang kini berada dalam gendongannya.

"Apa aku sedang bermimpi?" gumamku pelan.

"Tidak, Yuuki. Apakah kau ingat, apa yang kau lakukan sebelum ini?"

Aku terdiam, mengingat apa yang kulakukan sebelum ini.

Bertemu Alice, menggendong hewan lucu itu, berdiri di tepi danau, lalu...

"Melewati danau yang terbelah. Benar juga, karena pohon portal yang rusak, dan kalungku bercahaya, aku mencari cara untuk pergi ke dunia sihir. Dan aku menemukan cara lain untuk pergi ke dunia sihir dengan melewati danau." jelasku saat mengingat tujuan awalku datang ke dunia sihir.

"Tapi saat aku sampai, yang kudatangi adalah tempat yang sama seperti saat aku bermimpi tempo hari. Sebenarnya, tempat apa ini?"

"Ini adalah tempat di mana aku menceburkan diri. Dan tempat ini tidak dapat dilihat orang lain kecuali kau." jelas Alice.

The Last SorcererTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang