• bab 37 •

1.5K 184 27
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Aku keluar dari kelas dan berjalan menuju perpustakaan. Aku berniat untuk meminjam buku yang berkaitan tentang kekuatan sihir.

"Selamat datang, Yuuki." Aku menoleh saat Leafa menyapaku.

"Ada yang bisa kubantu?" sambungnya.

"Terima kasih Leafa, aku ingin mencari buku tentang kekuatan sihir."

"Kau bisa menemukannya di lemari buku deretan tiga, rak ke dua. Di sana ada banyak buku tentang kekuatan sihir." jelas Leafa.

"Terima kasih, Leafa." Aku tersenyum dan berjalan menuju lemari buku yang Leafa maksud. Aku bersyukur buku-buku itu tidak berada di rak paling atas, mengingat tinggi tubuhku yang tak begitu menjulang.

Tanganku bergerak menelusuri sembari membaca judul buku-buku itu. Kuambil salah satu buku yang tidak terlalu tebal berjudul sorcerer yang tertulis dalam aksara sihir.

Tanganku kembali bergerak dan berhenti di buku bersampul biru tua yang berjudul air. Mungkin buku ini berisi tentang kekuatan milik Irina.

Tanpa pikir panjang, kutarik buku itu hingga menyebabkan salah satu buku kecil terjatuh di depan kakiku.

Kuambil buku bersampul hitam itu. Ukuran bukunya tidak sebesar buku lain yang seperti kamus, hanya setengah dari ukuran buku sorcerer yang kupegang.

"Buku apa ini?" gumamku pelan.

Aku membolak-balikkan bagian depan dan belakangnya. Tidak ada judul yang tertera disana. Kubuka sampul bukunya berharap ada judul yang tertulis di halaman depan.

"Yuuki, kenapa kau duduk di sini?"

Aku terkejut dan tanpa sengaja buku hitam itu kututup dengan keras.

"Alland?" Aku mendongak dan menemukan Alland sedang berdiri di belakangku.

Alland mengulurkan tangannya untuk membantuku berdiri, yang kusambut dengan uluran tangan pula.

"Terima kasih."

"Aku heran, siapa orang yang duduk di lantai padahal sudah disediakan kursi di perpustakaan. Ternyata kau, Yuuki."

Aku sedikit merengut mendengar perkataannya.

"Aku sedang mengambil buku yang jatuh."

"Benarkah? Tapi kau terlihat sedang duduk membaca buku."

Aku rasa sekarang Alland sama menyebalkannya dengan Licht.

"Aku memang mengambil buku yang jatuh, tapi aku tidak sengaja duduk dan lupa karena terlalu penasaran dengan buku ini."

Aku dan Alland berjalan beriringan mencari tempat duduk yang kosong.

"Memangnya buku apa yang membuatmu penasaran?" Tanya Alland.

The Last SorcererTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang