• bab 08 •

2.5K 337 35
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Sakura?! Keiko?!"

Aku sangat terkejut dengan kedatangan dua penyihir yang mendatangiku dan Kou. Lantas, kutarik lengan baju Kou agar dia sedikit merunduk.

"Kenapa mereka ada di sini? Apa yang mereka lakukan di sini? Apa mereka penyihir?" Aku berbisik tepat di telinganya.

"Ya, mereka penyihir." Kou kembali menegakkan badannya.

"Jadi dia wizard yang kau bicarakan dengan kepala sekolah itu?" Wanita dengan wajah yang sangat mirip dengan Sakura berbicara sembari berjalan mendekatiku.

Aku beringsut menjauh, sedikit bersembunyi di belakang tubuh Kou. Aku hanya masih takut jika dia adalah Sakura yang sama dengan Sakura si penyihir hitam di sekolah.

"Ya," jawab Kou seadanya. Aku sudah tidak heran lagi dengan respons singkat dari Kou.

"Kenalkan, aku Irina. Siapa namamu?" Dia tersenyum lebar dan mengulurkan tangan kanannya, mengajakku bersalaman.

"N-namaku Yuuki Itou. Kau bisa memanggilku Yuuki." Aku membalas uluran tangannya ragu.

"Yuuki, nama yang bagus. Ah, aku hampir lupa, kenalkan dia temanku. Dia juga baru saja datang ke akademi ini beberapa minggu yang lalu." Irina menarik tangan perempuan yang mirip dengan Keiko.

"Keiko?" Aku menutup mulutku yang refleks memanggil perempuan itu dengan nama Keiko.

"Bukan, mungkin wajahku mirip dengan temanmu yang ada di bumi, tapi aku bukan Keiko. Namaku Inori. Salam kenal." Keiko—bukan, maksudku Inori mengulurkan tangannya yang dibalas uluran tangan olehku.

"Roarrr,"

Aku terkejut saat melihat Kora yang tiba-tiba melompat turun dari pundakku dan mengeluarkan suara aneh. Dia menatap dua perempuan di depanku dengan mata nyalang serta taringnya yang memanjang keluar.

"Hey Kora, ada apa?" Aku berjongkok dan mengusap punggungnya halus, berusaha menenangkan Kora.

"Itu artinya dia tidak suka dan tidak nyaman dengan kehadiran seseorang." Kou berjongkok dan menggendong Kora.

"Aku pergi." Kou berjalan masuk meninggalkanku bersama dua perempuan yang baru saja kukenal.

"T-tunggu Kou, bagaimana denganku?" Aku tidak mungkin bersama dengan dua orang yang baru kukenal, memang wajah mereka sama dengan wajah teman-temanku di bumi, tetapi mereka masih orang baru bagiku. Lagipula aku tidak tahu sifat mereka, aku takut jika Irina mempunyai sifat yang sama seperti sifat Sakura.

"Berkelilinglah dengan mereka. Aku akan menemuimu di perpustakaan."

Aku menghela napas kecewa saat melihat punggung Kou yang semakin menjauh. Di sini aku hanya mengenal Kou, dan dia dengan teganya meninggalkanku sendiri disini.

The Last SorcererTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang