•25•

93 20 0
                                    

Diluar hujan mulai turun membasahi kota. Lucas yang sedang duduk diatas ranjangnya sambil melihat hujan dari balik jendela kamarnya itu mulai bosan karena sedari tadi ia hanya duduk disini sambil minum dua botol sprite besar. Lelaki dengan tubuh bongsor itu turun dari ranjang lalu berjalan menuju ke jendela kamarnya yang tertutup. Tangannya menyingkap tirai putih yang menutupi jendela kamarnya agar ia bisa melihat hujan dengan jelas.

"Mampus tuh biarin hujan! Biar Ala nggak pergi sama Gio kampret bin tengil itu!" gumamnya kesal.

Ya benar saja, ini adalah weekend. Dan seperti janjiannya Ala dan Gio, rencananya mereka akan jalan-jalan sore ini tapi hujan malah datang. Para kaum ngenes seperti Lucas ini sangat bersyukur jika hujan turun disaat weekend. Alam memihak kepada mereka agar semua orang berdiam didalam rumah dari pada pergi-pergi.

Cklek

"Abang! Tau nggak maskara Ala dimana?"

Lucas terlonjak kaget lalu ia menoleh kebelakang dan menemukan sosok Ala yang sudah berdadan rapi sambil berdiri didepan kamarnya. Lucas mengelus dadanya sabar karena adiknya ini sudah mengagetkannya.

"Nggak tau, emangnya gue pake? Enggak kalee!!" Lucas kembali menatap kearah jendela.

Ala berkacak pinggang. "Bantuin dong, kan maskara gue hilang," Ala mulai mengobrak-abrik meja belajar dan nakas Lucas.

Lucas buru-buru mendekati adiknya lalu menangkap tangan Ala agar adiknya ini tidak menghancurkan kamarnya yang sudah ia rapikan sebelumnya. Ala mengernyit bingung kita Lucas menangkap tangannya tiba-tiba.

"Ih apaan sih? Bukannya bantuin malah kayak sinetron gini!" gadis itu menarik tangannya sambil melirik kakaknya sinis.

Lucas berdecak. "Sopan dikit sama kakak dong! Nih ya gue nggak tau dimana maskara lo, pinjem aja nggak pernah, dan jangan ngerusak kamar gue yang udah rapi ini," Lucas merapikan beberapa barang yang diobrak-abrik oleh Ala.

Ala berdecih. "Nasib punya kakak cowok tuh kayak gini! Nyebelin banget padahal gue lagi kehilangan maskara kesayangan gue.." lirih Ala sambil keluar dari kamar Lucas sambil menutup pintu kamar Lucas.

Lucas menggelengkan kepalanya heran. "Nyadar dong kalo gue cowok, ya kali gue bawa maskara dia kan nggak mungkin," gumamnya lalu lanjut merebahkan dirinya diatas ranjang.

Cklek

"ABANG!!"

Lucas tersentak. "Apa sih? Ngagetin mulu!" kesal Lucas karena ia baru saja ingin memejamkan mata tapi Ala datang lagi.

"Beneran maskaranya nggak ada di kamar ini?" ia benar-benar yakin kalau maskaranya ada di kamar Lucas.

Lucas menghela nafasnya lelah sambil memijat hidungnya. "Nggak tau, cari sendiri kalo mau," tangan kekarnya memeluk guling lalu membelakangi Ala yang masih berdiri diambang pintu.

"Terus dimanaaa?" rengek Ala.

Lucas menggeram kesal lalu ia merubah posisinya menjadi duduk. "Lo kan bisa pinjem mamaaaa!"

Ala menjentikkan jarinya. "Iya juga ya, bye ya gue mau jalan sama Gio ahahahaha!" dengan santainya Ala langsung pergi dari kamar Lucas tanpa menutup pintunya.

troublemaker squad [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang