troublemaker squad [SELESAI]

•61•

•  •  •  •

"Mau kemana kamu, Cas?"

Lucas yang baru saja keluar dari kamarnya itu menoleh kearah mamahnya yang memanggilnya. "Mau pergi sebentar,"

"Nggak bisa, dibawah ada Chelsea yang harus kamu temui,"

Chelsea lagi Chelsea lagi.

"Nggak bisa, aku harus pergi," tolak Lucas. Ya, dia janji akan menjemput Joisa dan akan mengajaknya jalan-jalan.

"Kamu itu kenapa sih sekarang susah banget diatur? Kamu tuh harusnya masa pendekatan sama Chelsea," mamahnya geram ketika putranya melewati dirinya begitu saja.

"Nggak mau, aku punya cewek sendiri,"

"Bawa pacarmu kesini!"

Lucas yang hendak menuruni anak tangga itu menoleh kearah mamahnya. Sepertinya ia salah berbicara. Teriakan mamahnya itu membuat Chelsea yang menunggu di ruang tamu juga ikut menoleh kearah tangga.

"Oke, lihat aja nanti," sahut Lucas gampang. Ia segera menuruni anak tangga dengan cepat.

Matanya menangkap sosok Chelsea yang sudah dandan cantik dengan pakaian yang sangat minim. Cocok sekali untuk dibuat sambel.

"Lucas, mau kemana?"

"Pergi," jawab Lucas singkat lalu keluar dari rumahnya tanpa mempedulikan Chelsea yang mematung didalam rumahnya.

Setelah Ala tinggal bersama Gio, gadis itu selalu saja datang ke rumahnya untuk mencari perhatian kepada mamahnya. Dulu saat ada Ala, ia bisa bersekongkol untuk mengusir cewek caper ini, tapi sekarang dirinya dan Ala sudah bebeda rumah.

Ia sudah tau kabar kehamilan Ala, kabar itu semakin membuatnya tertekan. Bagaimana tidak tertekan, diusianya yang sama dengan Ala ini ia belum juga memiliki pasangan sedangkan Ala akan memiliki seorang anak. Ditambah lagi kabar kehamilan Ala membuat mamahnya semakin menyuruhnya cepat-cepat menikahi Chelsea agar dapat menimang cucu dari dirinya. Ini gila.

Ada rasa senang karena ia akan mempunyai keponakan, namun ia juga semakin tertekan menghadapi nasibnya.

Mobilnya mulai melaju menuju rumahnya Joisa. Sebisa mungkin ia menyiapkan nyalinya untuk melamar gadis incarannya dalam waktu dekat. Ia usahakan sampai gadis itu menerimanya dan ia terbebas dari perjodohan gila mamahnya itu.

Tidak butuh waktu lama akhirnya ia sampai di rumahnya Joisa, terlihat didepan gerbang gadis itu sudah menunggunya. Lucas menarik sudut bibirnya mengaggumi Joisa dari kejauhan.