EXTRA PART 3 {GI-AL}

92 7 11
                                    

saya kembali lagi. ayo vomentnya mana 😠

• • • •

• • • •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• • • •

"Kamu dari mana, love?"

Gio duduk diatas sofa disebelah Ala. "Habis keluar sebentar, love," ia merubah posisinya menghadap kearah istrinya. "Love, ada yang mau bicarain,"

Ala berdeham. "Hum? Mau bicara apa?"

"Kalau semisal kamu aku bukain klinik mau nggak? Kan kamu udah memenuhi syarat buat buka klinik terapi,"

Ala melebarkan matanya, ia menangkup rahang Gio. "Kamu beneran?!"

Gio mengangguk dengan senyum tipis. Ia meraih tangan Ala yang menangkup pipinya. "Apa sih yang enggak buat kamu? Kalau kamu mau, dengan senang hati aku sediain tempat buat kamu buka klinik,"

Ala tersenyum, jujur sebenarnya ini adalah hal yang ia nanti-nanti, memiliki klinik sendiri. Hebat bukan? Ya itu adalah mimpinya namun rasanya ia belum siap untuk membuka klinik.

Perlahan senyumnya luntur. "Kalau aku buka klinik nanti anak-anak yang perhatiin siapa? Hum? Aku pasti bakal fokus sama klinik jadi nggak bisa bagi waktunya apa lagi kalau aku belum punya karyawannya,"

Gio tersenyum. "Anak-anak udah besar, love, Sam udah bisa jaga adiknya. Lagian kan kita masih di rumah mama jadi mama bisa fokus sama mereka,"

Ala menggeleng. "Aku itu punya prinsip kalau nggak bakal ngerepotin mertua, love, abang sendiri bilang sama aku kayak gitu. Kesannya kan nggak sopan. Lebih baik aku nggak usah buka klinik dari pada anak nggak keurus,"

"Apapun pilihanmu aku bakal ikutin, kalau kamu belum mau ya nggak masalah," Gio mengusap pelan punggung tangan Ala lalu mengecupnya sebentar.

Ala tersenyum, saat-saat seperti ini adalah saat-saat berharga baginya. Gio nampak menggemaskan. "Romantis banget si, tambah sayang deh,"

Gio terkekeh sebentar. "Dimana anak-anak?" tanyanya.

"Main ke rumah abang, Jyo kangen sama kakak kembarnya," jawab Ala membuat Gio nampak terheran-heran.

"Woah, lucu juga, kukira kangen sama Lily," ia tertawa kecil. Perlahan ia merebahkan dirinya di sofa itu, biarpun sebenarnya sofanya kurang panjang. Dengan beralaskan paha Ala sebagai bantalnya.

"Kamu tau, love? Jyo kemarin nunjukin hewan peliharaannya ke mama," Ala bercerita singkat sambil mengelus rambut suaminya.

troublemaker squad [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang