•67•

69 7 8
                                    

Up lagi guys, iya sama sama

•  •  •  •

•  •  •  •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•  •  •  •

Galaksi menangis ketika ia dipisahkan oleh mamahnya. Bayi yang belum genap berumur dua tahun itu benar-benar tidak bisa menahan tangisnya melihat sang ibu merintih diatas brankar sambil meringkuk. Ada kabar bahagianya juga dibalik kesedihannya yang mendalam ini.

Hari ini juga ia akan melihat adiknya, adiknya akan lahir sebentar lagi dan ia akan dipanggil kakak.

Namun lihatlah, bukannya senang, Galaksi malah menangis. Ia ingin bersama ibunya, memeluk leher itu erat-erat dan tidak melapaskannya lagi walaupun dipaksa.

"Mamah nggak papa, sayang," mamahnya Lexa terus menenangkan cucu pertamanya ini agar tidak menangis.

Tadi Galaksi sempat dilarang ikut oleh papahnya, hingga akhirnya ia diperbolehkan ikut setelah menangis meraung-raung sampai terguling-guling dilantai. Tentu saja sang nenek merasa kasihan, cucunya yang tampan ini menangis membuatnya tidak tenang. Alhasil Galaksi berhasil ikut.

"Mamaaaa," ia terus meracau panggilan itu sampai berkali-kali sambil menunjuk kearah pintu, meminta untuk dibukakan pintunya.

"Cup cup cup, Galaksi kan hebat nggak boleh nangis dong," sang kakek mengambil alih gendongan bayi itu. Mengusap air mata sang cucu yang berlinang dengan jelas.

Galaksi melihat kearah kakeknya. "Mamaaa," rengeknya kemudian membenamkan wajahnya pada bahu kakeknya, ia menangis disana sampai terisak.

"Galaksi mau lihat adek nggak? Kalau mau jangan nangis ya, anak cowok nggak boleh nangis," si nenek berusaha merayunya.

Namun sama saja, bayi itu tidak paham dengan apa yang dikatakan oleh sang nenek. Hanya menangis sambil memanggil-manggil mamahnya.

"Kita beli makanan diluar ya, Galaksi, ya?" tawar sang kakek dan berakhir tidak mendapat jawaban.

Mereka berdua dibingungkan oleh kondisi Lexa dan tangisan Galaksi. Sampai-sampai mereka tidak konsen, sibuk menghibur cucu mereka yang tengah menangis tersedu-sedu ini. Kasihan sekali.

"Mamaaaa! Mamaaaa! Hueee, mamaatuu!" Galaksi mulai mengamuk, ia sudah tidak tahan lagi, ia ingin bertemu ibunya.

"Dibawa ke taman aja lah, pah, kasihan nangis terus disini," mamahnya Lexa berbisik kepada suaminya.

"Kalau nangisnya tambah kenceng gimana?" tanya papahnya Lexa. Benar juga, dipisahkan sebentar saja tidak bisa.

Cklek

troublemaker squad [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang