•69•

84 11 23
                                    

Chapter kebanyakan jadi di percepat ✌

• • • •

•  •  •  •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• • • •

[Beberapa tahun kemudian]

Para anak-anak kecil tengah menikmati berbagai macam makanan ringan, kue dan buah-buahan yang tersedia. Mereka duduk melingkar diatas karpet berbulu, walaupun jarang bertemu namun kali ini mereka nampak akrab satu sama lain.

"Lucu banget, tapi kasihan Gera cewek sendiri," Rana berceletuk sambil melihat anak-anak berkumpul sambil menikmati makanan yang masing-masing mereka genggam.

Hari ini adalah hari ulang tahun putranya, Haikal, yang ke 2 tahun. Seperti tahun sebelumnya, ia mengadakan pesta setiap tahunnya. Berbeda dari tahun yang kemarin, yang hanya berkumpul di rumahnya saja, kali ini ia memilih merayakan putranya di sebuah vila yang ia sewa sampai beberapa hari kedepan.

Menyewa vila memang niatnya, tapi untuk mengajak mereka menginap bukanlah niatnya, karena mengingat semuanya sudah berrumah tangga. Ia menyewa vila hanya untuk perayaan dan untuk mengajak Haikal berlibur sampai beberapa hari kedepan. Kemungkinan ia menggunakan vila ini sebagai tempat penginapan sementara selama berlibur.

Dan setelah acara tiup lilin, potong kue, dan segala macamnya, mereka memilih untuk berkumpul sejenak disini. Tepat di ruang tengah vila itu mereka berkumpul bersama dengan para buah hati mereka.

"Anak gua ganteng banget aww!" Ala memekik gemas melihat putranya yang menikmati kue kering sambil duduk disebelah Galaksi.

"Iyalah, siapa dulu papanya!" Gio ikutan membanggakan dirinya.

Sontak sepasang suami istri itu mendapat lirikan aneh dari para teman-temannya. Sebenarnya tidak perlu heran lagi, memang sepasang suami istri itu ada tingkahnya. Apa saja pasti mengundang lirikan aneh dari orang sekitarnya.

"Gera cantik ya," Joisa mengalihkan pembicaraan. Dari tadi ia melihati balita dengan rambut tipis yang dikuncir dua, menggemaskan sekali. Apa lagi ia memakai rok yang lucu, siapa saja yang melihatnya pasti merasa gemas.

"Ya iyalah, kan gua bapaknya!" kini bergantian Rama yang menyombongkan dirinya, merasa bangga anaknya dipuji.

"Gue muji Gera ya, Kak," Joisa menyipitkan matanya kearah Rama.

Lexa terkekeh melihatnya. "Pantes aja Gera cantik, dia perempuan sendiri dari yang lainnya," ujarnya.

Matanya ikut melihat kearah Gera yang hanya diam sambil melihat sang kakak yang asik menikmati kue kering bersama dengan bocah laki-laki yang bahkan Gera tidak tau siapa namanya. Padahal itu Sam.

troublemaker squad [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang