Malam ini, Ala akan pulang dari rumah sakit. Jam menunjukkan pukul 20.00 WIB namun Gio masih setia menemani Ala di rumah sakit. Lucas juga menemani adiknya itu.
Mamah Lucas dan Ala kembali bersama dengan suaminya setelah mengurus biaya atministrasi. "Ayo pulang, La," ucap papahnya Ala sambil mengelus kepala putrinya.
"Iya, pah," ucap Ala. Ia dibantu oleh Gio dan Lucas turun dari brankar.
"Gio, lo balik aja langsung, udah malem," ucap Lucas.
"Iya kok gue juga mau pulang, keburu dimarahi emak gue," ucap Gio.
Gio mendekati mamahnya Lucas dan papahnya Lucas. "Om, tante, saya pamit pulang juga ya, semoga Ala cepet sembuh," ucap Gio lalu mencium punggung tangan kedua orang tua Lucas.
"Iya, makasih ya nak Gio, udah mau nungguin Ala dari tadi," ucap mamahnya Lucas.
"Mamah," ucap Ala malu.
"Cie cie pamitan sama camer," ucap Lucas lalu ia terkekeh.
"Bagus nih si Ala, kamu mana ceweknya?" tanya papahnya Lucas.
"Ya Allah, gue juga kan yang kena," ucap Lucas membuat yang lain tertawa.
Mereka keluar dari ruangan Ala bersama-sama menuju parkiran. Sebelum Gio berjalan mendekati motornya, ia berdiri disamping Ala yang akan masuk kedalam mobil.
"Cepet sehat lo, kasian Lucas nggak dimanja," ucap Gio.
"Hahaha, iya makasih," ucap Ala sambil tersenyum tipis. Ala masuk kedalam mobil, setelah itu Gio berjalan menuju motornya.
Didalam mobil Ala sudah senyum-senyum sendiri sambil memalingkan wajahnya kearah jendela. Bayangkan saja, orang tuanya sudah kenal dengan Gio, tinggal ditunggu tanggal jadiannya. Eh.
"Senyum-senyum mulu, gila entar," ucap Lucas sambil membuka makanan ringan dari penjenguk Ala tadi.
"Ish! Diem!" ucap Ala kesal.
"Lucas Lucas, kamu kalo iri sama adek itu ya nyari pacar dong, terus dikenalin ke mamah sama papah," ucap papahnya Lucas.
"Apaan sih, nanti juga dateng sendiri pacarnya Lucas, lagian tadi bukan pacarnya Ala," ucap Lucas.
"Otw nih otw," celetuk mamahnya Ala sambil menengok kearah Ala.
"Amin. Eh," ucap Ala membuat Lucas menoleh langsung kearahnya.
"Bilangin Gio ah," ucap Lucas bersiap-siap menyalakan handphonenya.
"Heh! Nggak usah nyari masalah lo," ucap Ala.
Lucas terkekeh. "Bocil tuh nggak boleh pacaran dulu haha," ucap Lucas. Dasar pelupa, umur mereka sama namun meledek Ala bocil.
"Umur kita sama!" ucap Ala.
"Tapi berwibawa gue, cakep gue," ucap Lucas bangga.
"Cakep kok nggak laku-laku," cibir Ala.
"Nyenyenye! Nggak pacaran nggak papa, langsung nikah kan gampang," ucap Lucas.
"Waduuuuuhhh," sorak mamah papahnya heboh.Perjalanan mereka berisi canda tawa yang diciptakan oleh Ala dan Lucas walaupun ada keributan atau pertengkaran kecil disela-sela canda tawa mereka.
• • • •
"Kemungkinan minggu depan ujian," ucap Lucas sambil menata kertas-kertas yang berhamburan ke lantai.
"Lah, cepet banget," ucap Rana.
KAMU SEDANG MEMBACA
troublemaker squad [SELESAI]
Teen FictionCerita masih lengkap ✔ • bahasa kasar • masih banyak typo • sedang direvisi Ini adalah cerita tentang persahabatan tiga gadis dari kecil hingga dewasa. Beberapa masalah sering mereka alami dalam menjalani persahabatan, namun tak satupun dari mereka...