Happy reading permisa.
• • • •
Tak terasa waktu berjalan dengan cepat hingga kini akhirnya hari dimana Lexa dan Rama resmi menjadi pasangan suami istri. Pengantin baru itu nampak bahagia saat ini, melihat para tamu yang nampak menikmati pesta pernikahan yang sedang berlangsung di sebuah gedung yang sangat mewah.
Malam ini Lexa nampak cantik dengan gaun megah berwarna putih yang melekat ditubuhnya. Kak Rama juga sangat tampan dengan tuxedo yang memiliki warna hitam. Dirinya nampak gagah berdampingan dengan Lexa yang kini sudah menjadi istri sahnya.
Tadi satu persatu tamu naik keatas altar untuk memberikan ucapan selamat kepada mereka berdua. Dan kini tamu spesial mereka naik ketas altar, ya mereka adalah teman-temannya Lexa. Tadi teman-temannya Rama, sekarang teman-temannya Lexa.
"Lexaa! Astaga selamat ya buat kalian berdua akhirnya udah sah juga. Seneng banget tauuu," Ala dengan senangnya memeluk Lexa erat saking bahagianya.
Lexa tersenyum. "Makasih ya, La,"
"Makasih, La," balas Kak Rama juga.
"Weee udah halal aja nih, selamat ya, Kak, Xa," ucap Gio sambil menepuk bahu Kak Rama.
"Yoi makasih, bro, buruan nyusul," ucap Kak Rama membuat Ala yang mendengar itu langsung memalingkan wajahnya kearah lain menahan senyumnya.
Gio terkekeh. "Doain ya, Kak, biar cepet nyusul," Kak Rama mengangguk sambil tertawa.
"Ck, lama amat sih lo berdua!" Theo yang mengantri dibelakang itu berdecak kesal karena ia bosan menunggu pasangan terempong itu mengucapkan 'selamat' saja sampai dua abad.
Gio menoleh kebelakang. "Ya sabar dong!" ia menggandeng tangan Ala.
"Duluan ya, Kak, Xa, entar ngobrol lagi," pamit Ala lalu ia turun dari altar bersama dengan Gio. Dua manusia itu langsung ngibrit ketempat prasmanan buat nyari minuman sama makanan.
"Selamat ya, Xa, Kak, semoga langgeng sampai maut memisahkan," ucap Rana. Lexa dan Kak Rama tersenyum lalu mengangguk.
"Makasih, Na," balas mereka berdua kompak sambil tersenyum.
"Selamat ya, Kak, Xa, semoga cepet dapet momongan," ucap Theo datar. Kak Rama melirik kearah Lexa yang nampak terkejut mendengar ucapan Theo.
Lexa meringis. "Amin, makasih ya,"
"Makasih, Yo, soon sama Rana ya," balas Kak Rama.
"Ya," balas Theo. Rana meliriknya sebentar, hal itu membuat Kak Rama dan Lexa terkekeh.
Theo menengok kebelakangnya. "Kalo gitu kita turun duluan ya, Kak, itu ada Joisa dibelakang," ucapnya sambil menunjuk gadis dibelakangnya sedang mengantri.
"Yoi," setelah itu ia dan Rana turun dari altar mencari dimana sosok Ala dam Gio berada.
"Haii selamat ya, semoga langgeng sampai kakek nenek dan cepet kasih gue ponakan ya kalian berdua," Joisa memeluk Lexa sembari terkekeh.
"Amiin, makasih ya, Sa," balas Kak Rama dan Lexa kompak. Namun kini mereka melirik kepada sosok tinggi dibelakang Joisa.
"Sadar ada gue juga ternyata. Btw, selamat ya buat kalian semoga langgeng, pokoknya yang terbaik buat rumah tangga kalian kedepannya," Lucas menjabat tangan Kak Rama. Ya sosok tinggi itu adalah Lucas.
Rama mengangguk. "Btw, kalian jadian nih?" tanyanya.
Mata Joisa membelak lalu ia menggeleng cepat. "Enggak tuh, kak," jawabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
troublemaker squad [SELESAI]
Teen FictionCerita masih lengkap ✔ • bahasa kasar • masih banyak typo • sedang direvisi Ini adalah cerita tentang persahabatan tiga gadis dari kecil hingga dewasa. Beberapa masalah sering mereka alami dalam menjalani persahabatan, namun tak satupun dari mereka...