•65•

74 9 11
                                    

Makin jarang up deh, heran. Tapi nggak papa, ini up lagi 👅

•  •  •  •

•  •  •  •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•  •  •  •

"Wah udah kebentuk dia,"

Gio menatap beberapa foto USG istrinya, disana terlihat perkembangan janin yang ada didalam kandungan. Itu anaknya. Senyumnya mengembang melihat anaknya sudah terbentuk, sangat lucu.

"Iya udah kebentuk, cuma tadi mau dilihat jenis kelaminnya nggak kelihatan, tertutup kakinya," sahut Ala yang tengah menikmati makanan ringan didalam toples sambil tiduran.

Gio menoleh kearah istrinya. "Oh ya? Aku kira kali ini bakal tau jenis kelaminnya apa, kan udah lima bulan,"

Ala meliriknya sebentar, merubah posisinya menjadi duduk. "Eh, love, kalau aku udah hamil lima bulan, berarti berapa minggu?" tanyanya.

Gio berfikir sebentar. "Satu bulan ada empat minggu.. Berarti lima bulan? Lima dikali empat? Ah, dua puluh minggu," jawabnya sambil menghitung menggunakan jari.

"Dua puluh minggu itu berapa hari?"

Gio menyipitkan matanya. "Nggak tau lah, nggak penting juga," ia melengos, malas untuk menghitung.

Ala mengerucutkan bibirnya kesal. "Aku kan mau tau seberapa hebatnya aku bawa perut buncit kayak gini,"

Gio melihati foto-foto itu, menggulirnya agar dapat melihat yang lain. "Kamu tandain sendiri di kalender, kalau aku yang disuruh berhitung jelas aku nggak mau. Aku bukan guru matematika,"

"Kok kamu gitu sih?! Jahat!"

Mendengar pekikan Ala membuat Gio menoleh gugup. "Enggak gitu, love.. Aku kan males berhitung,"

"Ya tapi responnya harusnya nggak kayak tadi!" omel Ala. Gio menghela nafasnya sabar kemudian mengangguk.

"Ya, maaf maaf tadi nggak sengaja,"

"Eit tunggu!" Ala menjeda ucapannya sebentar, menutup toples lalu memberikannya kepada Gio.

"Nah kembaliin ini di meja baru aku maafin,"

Gio meringis, ia menerima toples itu lalu meletakannya diatas nakas, malas berjalan menuju meja, cari tempat yang dekat saja asalkan aman untuk meletakkan toples besar ini.

"Besok kamu berangkat jam berapa?" tanya Ala. "Eh, ambilin tissue basah dulu," ia menunjuk tissue basah sambil menunjukkan puppy eyes.

troublemaker squad [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang