•26•

79 17 0
                                    

"Ha?! Jadian?!"

Ala hanya tersenyum sambil menaik turunkan alisnya menggoda Lucas. "Ya iya lah, Gio kan suka sama gue terus gue juga suka sama Gio, ya udah lah kita jadian," ujar Ala membuat Lucas memalingkan wajahnya kearah lain.

Pagi-pagi buta manusia kembar itu jogging bersama tadi, dan sekarang mereka sedang sarapan bersama sambil berbincang-bincang tentang Ala yang jadian sama Gio. Kedua orang tua Ala yang mendengar Ala jadian itu setuju-setuju aja karena mereka juga pernah bertemu dengan Gio, tapi beda lagi sama Lucas.

"Nggak bisa! Gue aja belum jadian, masa lo udah jadian duluan?" Lucas tak terima dengan nasibnya. Dia kan ganteng, pinter, tinggi, tapi kenapa belum punya pacar?

Sedangkan Ala, dimata Lucas dia terlihat manja, galak, dan cerewet tapi kenapa sudah punya pacar? Kan Lucas sama Ala kembar, kok yang punya pacar cuma Ala? Kan nggak adil!

"Kok nggak bisa gimana? Kalo takdirnya Ala sama Gio ya udah dong, mungkin kamu belum ketemu sama yang cocok buat kamu," mamahnya membuka suara.

Lucas mendengkus pelan. "Udah ketemu sebenernya, si Kei," ujar Lucas sambil menyuapkan nasi kedalam mulutnya.

Ala melirik kakaknya. "Yakin amat kalo takdirnya sama Kei! Kalo enggak kan lo malu sendiri hahaha!" memang adik yang menyebalkan ini selalu mengejeknya.

"Kei? Siapa itu?" celetuk papahnya membuat Lucas menoleh.

Ia tersenyum lebar. "Calon, pah," ia menaik turunkan alisnya. Ala hanya memutar bola matanya malas.

"Bukan jodohnya entar malu sendiri," gumam Ala lalu melanjutkan acara sarapannya.


•  •  •  •


Di supermarket Rana sedang memilih beberapa mie dan memasukkannya kedalam keranjang. Si pecinta mie itu pergi ketempat lain untuk membeli beberapa minuman soda karena sudah kehabisan stock di rumah.

"Eh Rana!"

Rana yang sedang memilih minuman soda itu berhenti memilih lalu menoleh kebelakang dan menemukan sosok Lexa yang bersama dengan Kei. Rana terdiam sebentar meningat ucapan Kei saat di toilet beberapa hari yang lalu. Lexa dan Kei nampak riang mendekati Rana.

"Hai, beli apa, Na?" tanya Lexa.

Rana menunjukkan keranjangnya kepada Lexa. "Mie sama soda," jawabnya kemudian ia memakai maskernya.

"Duluan ya, gue udah selesai belanjanya," Rana langsung melewati Lexa dan Kei lalu ia buru-buru berjalan menuju kasir.

Lexa memandangi punggung Rana yang semakin lama menjauh. "Tumben si Rana cuek banget," gumamnya membuat Kei menoleh.

"Kenapa, Kak?" tanyanya.

"Oh itu si Rana tumben banget cuek sama gue, biasanya enggak begitu cuek," jawab Lexa, Kei hanya diam sebentar.

"Udah kita lanjutin belanjanya aja, Kak," Kei tersenyum lembut lalu menarik tangan Lexa untuk melanjutkan berbelanja.

Rana mengintip sedikit kearah belakang untuk memastikan kalau Lexa dan Kei sudah pergi. Dan benar saja, saat ia menoleh ternyata Lexa dan Kei sudah pergi dari tempatnya tadi.

troublemaker squad [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang