11

2.6K 188 1
                                    

  Tok....tok.....tok....

  "Gilang!"

  "Coyy!"
 
  Ceklek

    "Apaan sih ganggu aja."

   "Motor gue mana?" Tanya Salsa menengadahkan telapak tangan kanannya sedangkan tangan kiri untuk memegang boneka beruang besar miliknya

  "Masih dimarkas."

  "Cepet ambil, gue mau jalan sama temen gue. Sekarang."

  "Kaki lo aja masih pincang, dirumah aja. Gue ngambilnya masih nanti malem."

  Gilang hendak menutup pintunya namun Salsa menahannya "apa lagi?"

  "Please ya!" Salsa menunjukkan pupy eyesnya hingga membuat Gilang jengah." sungguh sangat imut."

  "Iya, bentar."

Gilang menyambar jaket hitam dan jam tangannya lalu berjalan mendahului Salsa.

  "Pelan-pelan kek, kaki gue sakit nih," ringis Salsa berjalan pincang di belakang.

  "Ngrepotin lo." Gilang tidak menghiraukan ucapan Salsa, dirinya masih terus berjalan dengan senyum menyebalkan.

  Hingga sampai diujung tangga atas salsa memberhentikan langkahnya, memperhatikan Gilang yang berjalan dahulu.

  "Hahaha....ngak bisa turun kan?" ejek Arvin berjalan melewati Salsa kebawah.

  "mau gue bantu nggak?" Tawar Naufal namun Salsa menggeleng dan Naufal berlalu begitu saja tanpa menawarkan lagi.

  "Apa lo masih mau disana? Motor lo gue jual," ancam Gilang dari bawah.

  "Bentar elah." Salsa memandang 4 human yang memandangnya dari bawah,  Naufal, Arvin,  Gilang dan Radit yang menonton tv tapi sekali-kali melirik kearahnya.

  "REI!"

  "Huwaaaa!"

  Mereka yang disana melongo melihat Salsa meluncur bebas dipegangan tangga menggunakan bonekanya sebagai alas.

Hap!

Brukk!

  Salsa menubruk badan kekar  Rei yang baru saja datang hingga mereka terjatuh bersama dengan Salsa berada paling atas," syukurlah mendarat dengan empuk hehe.."

  Dengan posisi seperti itu mereka berdua dapat merasakan detak jantung lawannya terasa sangat cepat bahkan nafas keduanya memburu.

  "Terimakasih Rei," ucap Salsa dengan cengirannya lalu berdiri dari tubuh Rei yang kaku.

  "Yakk...bocil kalau lo mati gimana ha?" Sahut Radit yang terlalu terkejut atas kelakuan Salsa yang menurutnya sangat ceroboh, bagaimana kalau ia terguling dan jatuh ke samping?

  "Urusan dengan lo apa, sni Rei gue bantu hehe..!" Salsa mengulurkan tangannya untuk membantu Rei namun tak digubrisnya dan Rei bangun sendiri menatap Salsa dengan datar.

  "Malu dah gue," Salsa menurunkan tangannya dan memasukannya disaku dan bersikap seolah-olah tidak ada apa-apa.

  "Ayo, Lang pergi. Malah diem aja lo," ucap Salsa menuju ke Gilang yang hanya diam menonton.

  "Mau kemana?" Tanya Radit.

  "Ngedate," jawab Salsa asal lalu melempar bonekanya ke Radit tepat diwajahnya.

  "Sialan lo."

  "Lang, punggung lo kenapa?" Tanya Salsa tiba-tiba sehingga membuat langkah gilang terhenti.

LOTUS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang