LOTUS

91

  Elang memasukkan ponselnya dan berjalan kembali ke kursinya untuk mendapati sudah tidak ada orang di sana. Tas Renatta masih di sini, tapi tidak ada tanda-tanda pemiliknya. Elang berdecih, ia pun kembali duduk di bartender dan memesan satu gelas lagi. Baru seteguk, ia mendapati wanita ber dress merah tadi yang memilihkan kamar untuk Salsa tempati berjalan mendekati si bartender.

  "Johan, gue mau satu obat perangsang lagi. Dicampurkan dengan air seperti taditadi, " Bisik perempuan itu namun Elang masih bisa mendengarnya sayup-sayup.

  "Hei yang tadi tidak cukup? Orangnya masih waras? Hebat sekali. "

  "Bukan, ini buat Langit. Dia ingin membobol bocah polos kali ini, tapi dia tidak ingin si bocahnya pingsan tapi tidak sadar sepenuhnya juga. Katanya dia ingin melihat ekspresi menikmati dari bocah itu. Aneh sekali dia. "

  "Gue suka cara Langit, dia pemaksa tapi tidak seperti sedang memaksa hahaha.... "

  "Salsa di culik Langit? Dan feeling gue benar kalau dia bakal di perkosa di sini? " Batin Elang yang diam-diam mendengarkan mereka walaupun pandangannya mengarah ke lain.

  "Diva, ini obat terakhir. Jadi manfaatkan dengan baik. "

  "Lain kali lo seharusnya perbanyak stok. Thanks Johan. "

  "Hem."

  Setelah kepergian Diva, ada notifikasi di ponsel Elang dan saat dibuka itu adalah pesan dari ayah-nya yang sangat panjang.

  "Elang, tinggal 15 menit lagi buat kamu bawa Salsa kemari. Ayah tahu kalau kamu tidak bisa menerima pernikahan itu dan Salsa bukanlah tipemu. Tapi ayah mohon jangan biarkan Salsa tersakiti. Ini adalah salah satu alasan ayah dan bunda menikahkan kalian, walaupun pernikahan kalian bukanlah sesuatu yang normal. Ayah juga diam-diam mengawasi kalau hanya tinggal dirimu saja yang belum menerima Salsa. Ayah tahu sifatmu karena jujur saja ayah dulu sama sepertimu ketika ayah remaja. Tapi Elang, ayah sepertinya perlu mengatakan sesuatu yang penting soal Salsa. Dia itu bukanlah anak Arnold dan Bella, dia hanyalah anak yang mereka temukan di pinggir jalan lalu di adopsi menjadi anak mereka. Salsa tidak pernah di sayang sejak kecil, dan saat smp dia pernah mengalami trauma yang hebat hingga ia harus rela kehilangan beberapa ingatan masa kecilnya untuk menyembuhkan trauma itu. Tidak itu juga, satu tahun lalu baru terungkap kalau Salsa juga mengalami kanker otak stadium 2, dia tidak tahu namun karena psikiater nya mau bekerjasama dia diam-diam mau mengkonsumsi obat. Elang, alasan kami menerima kerjasama pernikahan itu salah satunya untuk melindungi Salsa dari kejamnya dua orang jahat itu. Ada beberapa masa lalu yang sudah Salsa alami yang tidak dapat ayah ceritakan, tapi ayah dan bunda ingin minta tolong padamu untuk melindunginya. Jika rencana Sammy berhasil, dua orang jahat itu akan dipenjara tidak lama lagi. Jadi sementara itu ayah minta kamu untuk menjaganya. Ingatlah Elang, bagaimanapun kamu adalah suami Salsa. "

  "Suami? "

  Elang memasukkan ponselnya kasar ke dalam sakunya dan berjalan cepat menuju ke sebuah kamar yang dijaga beberapa orang. Elang menggelung jaketnya dan langsung memberi mereka beberapa pukulan secara membabi buta, tidak peduli kalau keadaan bar semakin kacau dan sudah ada beberapa orang yang menjerit ketakutan.

  "Dimana istri gue bajingan? "

  Elang terakhir berkelahi adalah saat lulus SMP, walaupun pukulannya tidak sekuat Gilang ataupun Radit namun mampu membuat beberapa orang yang tanpa pengalaman berkelahi langsung tumbang.

  "Hei, apa yang lo lakuin hah? "

  "Diva, lo menjauh dari situ atau dia akan pukul lo, " Peringat Johan namun Diva masih bersikeras ingin menghentikan Elang yang seperti orang gila, dia tidak bisa menganggu Langit yang berada di dalam.