Pukul 11.05 WIB, sekelompok orang berjaket hitam dengan mobil polisi mendatangi rumah seseorang di komplek melati membuat seluruh komplek heboh tidak terkecuali ibu Radit yang sedang duduk diteras. Yang disergap polisi adalah rumah Langit yang letaknya tidak jauh dari rumahnya makanya dia mendekat untuk menonton bersama ibu-ibu lainnya.
Tok tok tok
"Selamat siang, apa ada orang dirumah?"
Namun tidak ada pergerakan dari dalam rumah membuat polisi curiga dan dia mengerahkan teman-temannya untuk mengelilingi rumah mengawasi apakah ada percobaan untuk kabur.
Seorang ibu-ibu yang rumahnya tepat diseberang mulai mendekati kerumunan dan mengangkat suara," pak polisi ada apa ya datang ke rumah ini? Apa ada penggerebekan narkoba?"
"Tidak, apa ibu tahu dimana penghuni rumah ini?"
"Ada pasangan suami istri dan seorang anak remaja, yang suami pergi bekerja dan istrinya biasanya ada dirumah pak. Anaknya juga belum keluar rumah dari pagi."
Ceklek
Pintu terbuka dan wajah ibu Langit, Sintya yang sepertinya baru bangun tidur terlihat jelas oleh kerumunan. Sintya terkejut, saat ia reflek ingin menutup pintu. Salah satu polisi menahannya dengan kaki dan segera menggunakan tubuhnya agar pintu tidak tertutup," bisa kita bicara sebentar ibu?"
"Ada apa ini? Kalian semua siapa?"
"Kita dari kepolisian ingin mengecek anak ibu sebentar, ayo kalian masuk."
4 orang polisi segera masuk melewati Sintya yang ingin menghadang mereka. Kepala polisi itu juga ikut masuk disusul anggota lain yang berjaga di pintu.
"Kenapa kalian ingin mencari anak saya? Dia tidak melakukan kejahatan!"
"Kita bisa melihatnya setelah kita menemukan anak ibu, dimana anak ibu sembunyi?"
4 polisi itu mulai menggeledah rumah dari lantai satu sampai kelantai dua.
"Dia tidak bersalah pak, dan tidak ada yang boleh menggeledah rumah saya seperti ini. Ayo berhenti kalian! Atau saya tuntut kalian semua hah!"
"Maaf, tapi kami memiliki izin dari pengadilan."
Setelahnya terdengar bunyi gedebug dari lantai atas dan Sintya terkejut melihat putranya yang ditahan dengan keadaan setengah mabuk. Bau alkohol yang menyengat membuat, kepala polisi itu menggelengkan kepalanya pelan," anak ibu masih sekolah dan sudah mengenal alkohol?"
"Tidak pak, pasti anak saya dipengaruhi seseorang. Dia sebelumnya tidak mengenal alkohol!"
"Kita menemukan beberapa botol alkohol dan hal-hal aneh dikamarnya," lapor seorang anggota membuat kepala polisi itu segera meminta beberapa orang untuk naik lagi untuk memfoto, mencari barang bukti dan lainnya. Sementara itu dia meminta seseorang untuk mengambil air dan menyiram wajah anak itu yang masih belum sadar.
"Langit, sudah sadar?"
Dirumah, Radit yang sedang bermain kartu dengan Gilang segera mengangkat teleponnya ketika melihat ibu-nya yang memanggil. Sangat jarang ibunya menelpon, apa ibunya ngidam lagi?
"Ada apa bu?"
"Radit, Langit ditangkap polisi dan dibawa ke polsek. Kamu tahu kenapa?"
Radit terkejut, dia tidak tahu kalau Langit akan diendus secepat ini. Dia tiba-tiba merasa sedih mendengar hal itu.
"Tidak tahu bu, lalu setelah itu apa yang terjadi?"
"Ibunya menyusul ke polsek, tadi polisi juga membawa banyak barang bukti di plastik hitam. Sepertinya Langit menjadi tersangka sesuatu? Apa narkoba?"
KAMU SEDANG MEMBACA
LOTUS
Teen Fiction# Judul awal Secret husbands in school Tidak perlu dipercaya,hanya perlu dibaca untuk hiburan semata