27

1.7K 130 7
                                    

"Oh begitu,eg salsa kan tinggal dirumah sepupunya sekarang.Kok kita lupa sih ca,seharusnya kan kita kerumah sepupunya salsa," ujar milla memukul lengan caca pelan,kenapa mereka baru menyadari itu.

"Tapi,nona salsa tidak punya sepupu dijakarta."

"Beneran pak?tapi salsa bilang dia menginap dirumah sepupunya,kalau tidak rumah sepupunya lalu siapa dong?" Tanya caca shock.

"Rumah enam cowoknya itu tuh," sahut seorang ibu-ibu penjual sayur gerobak yang lewat didepan mereka.

"Ha?enam cowok bu?" Tanya milla mendekat kearah ibu itu diikuti caca.

"Kok ibu bisa tahu kalau dia tinggal dirumah keenam cowok?" Lanjut caca.

"Lha apa kalian nggak tahu?dia sudah tidak tinggal disini,sejak seminggu yang lalu dia sudah pindah ke komplek sebelah."

"Kenapa bu?"

"Ya dia sud.....em nggak tahu deh," ujar ibu itu yang mendapat isyarat pak juan untuk diam.

"Lha kok gitu sih bu?ibu ngelihat salsa pergi dengan enam cowok itu dimana?" Tanya caca menahan gerobak ibu itu yang ingin pergi.

"Ya dikomplek sebelah,kalian cari tahu aja sendiri." Ujar ibu itu ingin segera pergi namun caca dan milla menahan pergerakannya membuat dia ketar-ketir sendiri,dia yakin hidupnya tidak tenang setelah ini.

"Apa keenam cowok itu moswanted sekolah kita?" Tanya caca ke milla membuatnya berpikir.

"Mungkin,berarti....."

"Apa salsa dipaksa tinggal dengan mereka?" Tanya milla.

"Ya mungkin," ujar sang ibu mendorong gerobaknya kuat hingga membuat milla mundur beberapa langkah.

Duagh

"Gila,si ibu itu kesurupan apa sih?"

"Eh,atau mungkin salsa di jadikan babu disana?" Tanya caca membuat milla membulatkan matanya.

Flashback off


"Hah?lo ngom-ngomong a-apa tadi?" Tanya caca melepaskan genggamannya di kedua bahu salsa dan selangkah mundur kebelakang karena terlalu shock.

" Ma-maaf hiks,tapi memang itu kenyataannya," ucap salsa menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangan.

"Kalian sedang nge-prank kita ya?katakan kalau itu cuma bohongan," ujar milla menunjuk keenam cowok di sana yang hanya diam.

"Kalian sudah tahu dan kalian juga harus jaga rahasia ini," sahut elang berlalu masuk ke dapur membawa kantong plastik belanjaan mereka.

"Jadi ini beneran sal?" Tanya caca yang menutup mulutnya terkejut.

"Gue minta maaf hiks....ini diluar kemauan gue," lirih salsa yang sudah luruh di lantai.

"kalian teman salsa bukan?kami mohon tetaplah menjadi teman dia dan terima apa yang terjadi padanya dan kami saat ini. Ini bukan keinginan kami bertujuh, kami dijodohkan. Jadi tetaplah menjadi teman salsa, salsa hanya mempunyai kalian berdua," ujar rei membuat caca dan milla memeluk erat salsa hingga membuat semuanya terkejut.

"Kalian nggak hiks...jijik sama gue?" Lirih salsa menurunkan tangannya.

"Buat apa? Walau kita nggak tahu alasan sebenarnya dan kenapa lo berbohong sama kita, kita masih temen lo sal. Inget itu!" Ujar milla membuat salsa menangis keras di pelukan keduanya.

"Kita bakal jaga lo sal, bagaimanapun keadaan lo," sahut caca yang juga ikut menintikkan air matanya.

"Hiks...terimakasih."

"Tapi sal, lo masih gadis atau sudah wanita?"

•••

Brakkk

"Sialan, cepat cari buktinya! Gue nggak mau adik gue terluka terus!"

"Tapi tuan, mereka berdua sedang ada di luar negeri."

" Terus? Apa kalian tidak bisa cari bukti disini? Mumpung mereka lagi di luar negeri kalian bisa leluasa cari bukti yang disembunyikan bodoh!"

"Cari dimana tuan?"

Praaang...

"Dasar bodoh!sialan! Cari dimanapun sampai ketemu!"

"Ba-baik tuan."

Ceklek

"Huh, salsa. Lo harus bahagia," gumam seseorang itu melihat keadaan ruang tengah salsa di layar monitor.

Ceklek

"Sepertinya anda perlu bantuan," celetuk seorang wanita berpakaian minim dengan wine di tangan kanannya.

"Saya tidak menyewa jalang."

"Hahaha......sepertinya anda hanya menilai seseorang dari cover nya saja. Baiklah, baiklah saya disini ingin memberi anda penawaran yang bagus."

"Apa?"

"Saya bisa membantu anda mendapat bukti itu dari pria tua itu sendiri, tapi sebagai imbalannya anda harus memberi saya uang 1 miliar"

"Saya tidak berminat," balas seseorang cuek lalu mengalihkan pandangannya ke dokumen yang sedang dia periksa.

"Saya tahu anda masih kekurangan uang. Tapi tidak apa, saya akan menunggu anda menghubungi saya kembali jika anda berminat pada tawaran saya," ujar wanita itu menyodorkan kartu namanya ke atas dokumen yang ia baca.

"Siapa anda sebenarnya?" Tanya orang itu jengah.

"Hanya seseorang yang memerlukan uang dan juga.......mantan calon ibu tiri anda," ujarnya terkekeh kecil.

"Jessica? Apa anda juga berminat memesan satu kuburan pada saya?"

"Anda terlalu menakutkan untuk wajah anda yang masih imut itu tuan sammy."

"Saya tidak suka basa-basi, apa mau anda sehingga datang kemari?" Tanya sammy berdiri dari duduknya.

"Saya sebenarnya ingin membalas dendam pada ayah anda, karena ayah anda sudah membuat ibu saya meninggal dan membuat saya harus berpakaian seperti ini. Apa anda tahu? Ayah anda sudah menghancurkan hidup saya!"

Praaang

Jessica melempar gelas wine nya dengan kencang sehingga pecah dan berceceran di lantai marmer yang mahal itu.

"Ayah anda juga harus merasakan apa yang saya rasakan. Ditinggalkan oleh orang yang sangat saya cintai dan merasakan bagaimana hidupnya hancur berantakan hingga dia tidak ada pilihan selain tinggal di jalanan."

"Saya tidak tahu apa masalah anda, tapi yang anda bicarakan anda itu ayah saya. Sebenci dan semarah apa pun saya pada dia, dia masih ayah saya. Jadi, sebaiknya anda sekarang pergi sebelum saya bersihkan anda di sini juga," ancam sammy menunjuk pintu kantornya dengan tegas.

"Oke, jika anda tidak mau saya bantu untuk mengungkap kejahatan ayah anda dan mencegah niat buruknya. Saya akan ungkap sendiri dan membalaskan dendam apa yang ayah anda buat pada saya di masa lalu," ujar jessica berlalu pergi begitu saja.

"Sepertinya pria tua itu mempunyai banyak rahasia," gumam sammy kembali duduk lalu memandangi monitor ruang tengah rumah adiknya yang kosong.

"Jessica? Dia mirip seketaris ayah yang dulu. Apa pria tua itu pernah selingkuh dengannya? Dan juga bagaimana jessica itu tahu kalau gue sedang mencari bukti kemunafikan pria tua itu?"

"Banyak yang harus diselidiki."







LOTUS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang