Extra Part 3

15.4K 1.3K 81
                                    

"SAYANG... KAMU DI MANA SIH?!"

"SAYANG JANGAN JAUH-JAUH! SOALNYA SEJAUH APA PUN KAMU SEMBUNYI, HATI AKU BISA NEMUIN DI MANA PEMILIKNYA BERADA."

"SAYANG? KAMU BENERAN NINGGALIN AKU?"

Tasya merasa jengah dengan teriakan-teriakan dari Elang, suaminya. Padahal Tasya baru keluar dari kamar setengah jam yang lalu untuk menyambut Putra dan Dinda yang datang berkunjung.

Putra menggeleng-gelengkan kepalanya. "Saya jadi malu mengakui dia sebagai adik saya."

"Jangan-jangan mau punya adek lagi nih Dek Gaganya teh, soalnya waktu awal-awal saya hamil dulu pas Kang Putra sakit Kang Putra juga manja banget teh." Ucap Dinda diakhiri kekehan.

Tasya tersenyum malu di balik cadarnya, entah bagaimana Tasya menjelaskan jika suaminya memang seperti itu walaupun tidak sedang sakit. Elang kadang sering tidak sadar jika dia masih bersikap manja walau sudah menjadi ayah beranak satu.

"Bunda!! Umi!!" seorang gadis kecil berumur sepuluh tahun itu berlari tergopoh-gopoh menghampiri orang dewasa yang awalnya sedang mengobrol itu.

"Bunda! Umi! Dek Gaga sama Dek Azka masuk selokan!"

Yang berbicara itu Zahwa, anak pertama dari Putra dan Dinda. Sedangkan Azka adalah anak kedua dari Putra dan Dinda yang berumur sama dengan putra pertama Elang dan Tasya. Argantara Abdullah, bocah kecil yang hampir menginjak umur empat tahun itu pasti selalu berbuat ulah jika disatukan dengan Azka.

"Tuh mereka bun, mi!" Adu Zahwa saat dua bocah itu masuk ke dalam rumah.

Dinda menepuk kening melihat kelakuan anaknya yang hanya seperti itu jika bersama Gaga. Dua bocah itu masuk dengan celana basah tanpa memakai baju, entah kemana baju mereka. Padahal saat mereka keluar baju dua bocah itu masih melekat ditubuh mereka.

Elang yang baru keluar dari kamarnya bahkan terkejut melihat anaknya berulah lagi untuk yang kesekian kalinya di hari ini. Pertama Gaga membawa tanah berisi cacing-cacing ke dalam rumah dengan alasan ingin memeliharanya, kedua bocah itu membawa tikus got yang hitam dan besar karena mengira tikus itu adalah seekor hamster miliknya yang dulu kabur, ke tiga Gaga membuang semua persediaan telur ke dalam selokan, dengan alasan ingin membuat telur nya menetas menjadi ikan yang besar-besar. Lalu sekarang apa?

"Sayang? Gaga bikin ulang lagi?" Tanya Elang.

Tasya menggeleng, bahkan Tasya tak tau harus bersikap seperti apa dan bagaimana. Tasya menghampiri Gaga, putranya.

"Gaga enggak salah bun, Gaga cuma ngelindungin ikan dari air. Takut ikannya dingin. Iya kan Kak Azka?" Ucapnya membela diri.

Azka yang ditanya oleh Gaga pun mengangguk. "Kalo Azka bajunya dikasiin ke kucing, biar bagus."

Elang mengelus bahu istrinya. "Sabar ya sayang, itu tuh tandanya Gaga minta ade biar lebih bertanggung jawab."







Hutang aku lunas yaa, makasih buat semua pembaca. Aku ga nyangka loh bisa banyak banget pembaca, aku juga ga nyangka bisa dapet pembaca yang baik kaya kalian. Sayang kalian <3








Love You Akang Santri [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang