15. Mama

14.1K 1.4K 30
                                    

Sebenarnya setelah kepulangan Tasya ke rumah, mamanya tidak mengizinkan Tasya kembali mengajar di pesantren. Karena walau bagaimanapun  Tasya adalah anak perempuan satu-satunya, ibu mana yang tidak mengkhawatirkan anak perempuan yang tinggal berjauhan.

Tasya sempat ditawari pekerjaan menjadi seorang guru di sebuah Taman Kanak-kanak, tapi Evan melarangnya dengan alasan Evan masih bisa memberi Tasya uang jajan. Dan berakhir dengan Tasya yang mengajar pengajian anak-anak kecil di sekitar komplek di rumahnya.

Untungnya keluarga Tasya mengizinkan Tasya untuk mengajar anak-anak. Tasya sangat menyukai anak-anak, sangat disayangkan bila anak-anak kecil itu tidak mendapat pengajaran agama sedari kecil. Maka dari situ Tasya mulai mengajar anak-anak, tanpa paksaan dan secara sukarela.

“Tante ibu guru cantik. Ini yang kaya perosotan huruf ro kan?” tanya Reno. Reno yang ternyata anak dari Ridwan, kakaknya Risma. Mama kandung Reno meninggal saat melahirkan Reno. Takdir Allah memang tidak bisa di ganggu gugat.

Tasya melihat Iqro yang Reno tunjukkan. “Iya itu ro sayang”

“Masa Nayla bilang tadi pas ngaji sama tante ibu guru cantik Lo? Harusnya ro kan Tante ibu guru cantik?” Tasya terkekeh pelan. Reno memang anak yang memiliki keingintahuan yang besar, pasti kelak ia akan menjadi anak yang cerdas dan pintar.

“Nayla belom bisa bilang er ya tante ibu guru cantik?” Tanya Reno lagi. Tasya menganggukkan kepalanya.

‘Tok tok tok’

“Assalamualaikum”

“Waalaikumsalam tunggu!” jawab Tasya.

“Reno tante buka pintu dulu ya,” ucap Tasya.

“Tante Reno ikut!” Ucap Reno mengejar Tasya.

Tasya membuka pintu yang tadi diketuk oleh orang di luar. Tampak seorang pria dengan penampilan yang tidak bisa dibilang rapi. Kemudian pria di hadapannya tersenyum.

“Maaf ya Tas, ganggu nih malem-malem. Reno nya ada? Kebiasaan malem-malem masih maen.” Ucap pria itu. Ya dia Ridwan ayah dari Reno. Sedangkan anak yang sedang dicari itu bersembunyi di balik gamis Tasya. Semenjak Tasya pulang Reno memang selalu bermain di rumah Tasya.

“Iya enggak apa-apa ka, Reno itu ayah kamu jemput loh,” kata Tasya.

Reno mengintip dari persembunyiannya. “Ayah, Reno mau  nginep di rumah tante. Kasian tante ibu guru cantiknya di rumah sendirian. Mama sama papa tante lagi keluar kota. Om galak lembur kerjanya. Reno nginep aja ya yah, boleh kan tan?” ucap Reno sambil memohon mengedip ngedipkan matanya, meminta persetujuan dua orang dewasa di hadapannya.

“Ayah gak usah masuk ke dalem rumah tante, diluar aja. Kan kata ayah kalo cowok sama cewek berdua yang ketiganya setan. Reno enggak mau ayah berubah jadi setan, ayah pulang aja ya yah, cuci kaki, gosok gigi, terus wudhu, terus tidur!” perintah Reno kemudian menutup pintu rumah Tasya. Tasya hanya tersenyum Di balik cadarnya melihat interaksi ayah dan anak dihadapannya.

“Reno, udah jam sembilan, ayo tidur! cuci kaki dulu, gosok gigi, terus wudhu.” Perintah Tasya. Sedangkan yang disuruh hanya menganggukan kepala.

“Tante, Reno enggak punya mama. Reno Cuma punya ayah, Reno punya bunda, tapi bunda Risma bundanya adek. Tante mau enggak jadi mamanya Reno?”  Tasya termenung mendengar pertanyaan anak kecil itu.

"Iya, boleh."

"Yes. Reno punya mama. Tapi mamanya Nayla sama ayahnya Nayla tidur nya barengan. Mama mau gak tidur barengan sama Reno sama ayah?"












Love You Akang Santri [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang