Pertengkaran

1K 171 14
                                        

Vote Dulu Ya...✌️
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.







Sai mencengkram kepalanya yang tak henti berndenyut sakit, sudah tiga puluh menit sejak ia meninggalkan kelas dan memutuskan untuk beristirahat di ruang kesehatan namun sakit dikepalanya ini tidak kunjung redah. Bahkan obat penghilang rasa sakit yang diberikan oleh petugas kesehatan pun seolah tidak berpengaruh walau hanya sedikit kepadanya.

"aaaarrrrggggg....sialan" desis Sai untuk yang kesekian kalinya kemudian mendudukan diri diranjang dan memukul-mukul kepalanya beberapa kali

Tidak hanya soal sakit kepala yang membuat Sai uring-uringan namun beberapa bisikan aneh yang mulai ia dengar sejak hampir satu minggu ini serta berbagai fikiran aneh yang mulai menyelimutinya semakin membuatnya kalam kabut.

Setelah sakit kepalanya mulai berkurang Sai pun kembali memutuskan untuk berbaring dan mencoba untuk menidurkan dirinya. Butuh beberapa menit, namun akhirnya Sai berhasil mengistirahatkan tubuh dan fikirannya yang sudah terasa sangat lelah.

"Sai..."

"Siapa?"

"Sai....hanya kau yang bisa menghentikan semua ini..."

"apa maksud mu??siapa kau??"tunjukkan dirimu!" ucap Sai sedikit berteriak kala tidak mendapati siapapun yang berada di tempat minim cahaya ini selain dirinya

"lakukan Sai...lakukan...atau iblis itu akan menghabisi kalian semua...."

"oi jangan macam-macam!!!siapa kau???kenapa selalu menggangguku hah sialan!!!

"dan aku tidak akan melakukan apapun hal yang kau inginkan!!" lanjut Sai marah

"HAHAHAHAH tapi kau akan melakukannya"

"HAH!! Hosh...hosh..." Sai terbangun dan langsung terduduk dengan nafas yang memburu


"syukurlah...ku kira kau sudah mati, karena sejak tadi aku membangunkan mu tapi kau bahkan tidak bergerak" ucap Naruto asal

"si...sialan kau rubah" ucap Sai masih mencoba menormalkan nafasnya

"kau kenapa Sai??ku perhatikan beberapa hari ini kau sering melamun dan terlihat aneh" tanya Shikamaru, sementara kini Sasuke tengah melipat tangannya di depan dada sambil menatap Sai penuh selidik

"tidak, kepalaku hanya sering sakit. Tapi setelah minum obat sakitnya akan hilang" jawan Sai dengan senyum palsunya

"baiklah ayo ke kantin, Sai juga harus makan agar segera sehat" ucap Naruto riang kemudian merangkul pundak Sai dan menatap bahagia pemuda pucat itu

"itu hanya alsan mu dobe, sebenarnya kau yang sudah kelaparan dan menjadikan Sai sebagai alasan mu" ucap Sasuke acuh kemudian mulai berjalan keluar dari ruang kesehatan

"sialan kau teme!!" teriak Naruto tidak terima hingga mendapat teguran oleh beberapa petugas kesehatan yang tengah berjaga

"ayo segera pergi sebelum Naruto semakin membuat rusuh" ucap Shikamaru malas dan dijawab anggukan dan senyum palsu oleh Sai
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"kau yakin??"

"aku sangat yakin. Kalian kan tau jika rumah ku dan dia tidak terlalu jauh. Aku bahkan selalu melewati rumahnya disaat akan pulang dan pergi"

"lalu apa yang kau lihat?" tanya seorang gadis yang baru bergabung dan mendudukan diri bersama kelima gadis lainnya yang saat ini tengah asik bergosip di kantin kampus

"kalian tau, aku melihat Garra berlarian dan bertindak aneh di luar pagar rumahnya. Temari dan ayah ibu Garra bahkan kesulitan untuk membawanya masuk. Garra bahkan memukuli para penjaga dan beberapa pelayan rumah itu"

The MovieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang