Jangan Lupa Vote Ya😉
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Entah perasaan Naruto saja atau memang saat ini semua orang yang tengah berada di kantin saat ini tengah menatap mereka dengan tatapan yang sulit diartikan. Ino bahkan hanya mampu mendesah lelah saat mendengar bisik-bisik yang terdengar tengah membicarakan mereka. Mereka cukup maklum dengan keadaan saat ini, kematian beruntun yang terjadi pada teman-teman dekat mereka dan ditambah dengan Sai yang telah ditetapkan sebagai tersangka atas pembunuhan Hinata dan Garra membuat kumpulan anak yang dulunya sangat popular di kampus ini menjadi sangat tidak diuntungkan.
"jangan dengarkan" ucap Sasuke pada teman-temannya yang lain dengan suara datar, sementara ia lebih memilih fokus dengan segelas latte nya ketimbang harus memperdulikan tatapan atau bisik-bisik tentang mereka saat ini
"seandainya aku bisa, tapi suara mereka semua seperti nyamuk yang saat ini sedang terbang di samping telingaku" ucap Temari sambil memijat pelipisnya, jujur saja saat ini ia meresa sedikit pusing menanggapi semua berita tidak mengenakan yang menerpa mereka akhir-akhir ini
"jangan perdulikan sayang" ucap Shikamaru sambil bersidekap dada dan memejamkan matanya
"eh..ku fikir kau sejak tadi tidur"
"Ino....Ino....kau seperti tidak mengenal Shikamaru saja. Dia bahkan bisa tidur disaat paling genting sekaligus" ucap Naruto sambil menggelengkan kepalanya
Akhirnya mereka semua memilih diam dan Kembali melanjutkan acara makan siang mereka dengan tenang. Namun sebuah suara membuat ketenangan mereka semua seketika menjadi buyar.
"Hei Ino...ku dengan kekasih mu itu akan dihukum seumur hidup? Oh iya...ngomong-ngomong apa kau masih berpacaran dengan pembunuh itu?" ucap seorang mahasiswi yang entah datang dari mana namun sekarang berniat membuat kehebohan
"tenang Ino" bisik Temari mencoba menghentikan Ino yang berniat memberi pelajaran pada Shion.
Sasuke yang masih focus dengan fikirannya sendiri dan bahkan ia tidak memperdulikan ucapan Shion barusan tiba-tiba tersentak kala merasa lengan kokohnya yang kini terasa tengah mendapat pelukan dari seeorang. Ia menatap sinis pada sang pelaku yang nampak tidak memperdulikan raut jengkel Sasuke, ia justru mengeratkan pelukannya bahkan sengaja menempelkan dadanya pada Sasuke seolah menggoda pria tampan itu.
SSRREETT
"menjauh" ucap Sasuke dingin setelah mendorong Shion menjauh
"Sasuke kau terlihat sedikit tegang, jika kau mau aku bisa menemani mu. Aku akan menghilangkan ketegangan yang ada pada dirimu" goda Shion. Ia sudah cukup sabar selama ini dengan mencoba mendekati Sasuke dengan cara halus namun semua seakan sia-sia. Mungkin jika ia bergerak lebih agresif Sasuke akan merespon fikir nya
"Shion berhenti menggangu teme" Naruto mulai menatap Shion tidak suka
"apa urusan mu rubah!!
"hei kau!!!!"
"pergilah Shion, kami sedang malas untu bertengkar dengan siapapun"
"ada apa dengan mu Temari? Kenapa kau ikut campur urusanku dan Sasuke, urus saja urusan mu dengan kekasihmu yang hobby tidur itu!" jawab Shion dengan Sinis hingga membuat Temari nyaris naik pitam jika saja Shikamaru tidak menahan lenggannya yang sudah hamper melayangkan sebuah piring ke wajah menyebalkan Shion

KAMU SEDANG MEMBACA
The Movie
TerrorMisteri apa yang tersimpan dibalik sebuah film yang Naruto beli hingga mengantarkan Sasuke, Sakura dkk kedalam bencana yang tidak berujung. Misteri apa yang sebenarnya mereka hadapai? Apakah benar sebuah kutukan telah menyelimuti Sasuke, Sakura dkk...