Tidak Wajar

1K 168 25
                                    

Jangan Lupa Vote Ya😊
.
.
.
.
.
.
.







Kini Temari mencuci piring dalam kesunyian, saat ini ia ditemani oleh cahaya lilin dan terlihat disampingnya Karin yang sedang menyiapkan air minum untuk dibawa keruang tengah. Listrik divilla ini sudah benar-benar mati sekitar tigapuluh menit yang lalu. Saat itu mereka sedang menikmati makan malam dan mereka semua...eemm lebih tepatnya para gadis berteriak karena terkejut akibat lampu yang tiba-tiba mati.

"sudah selesai?" tanya Karin dan dijawab anggukan oleh Temari

"ayo bergabung dengan yang lainnya" lanjut Karin sambil membawa nampan berisi gelas dan air minum sementara Temari kini mengekor dengan memegang mangkuk lilin ditangannya

Shikamaru kini hanya menatap kekasihnya yang baru saja kembali dari dapur bersama dengan Karin. Ia pun bangkit kemudian memilih duduk disamping kekasihnya sambil memberikannya selimut untuk menghangatkan diri. Mengingat badai yang belum berhenti dan pemanas ruangan yang mati membuat suhu divilla menjadi sangat-sangat dingin.

HACHIM....HACHIM....

"aku bisa mati kedinginan" ucap Naruto sambil menggosok kedua telapak tangannya berharap dapat sedikit memberi kehangatan pada tubuhnya

"kau benar Naruto...aku merasa kaki ku mati rasa" ucap Sai sambil meringkuk diatas sofa

"sebaiknya kalian tidur dikamar saja. Kami akan berjaga disini untuk menjaga Tenten" ucap Shikamaru sambil menatap para gadis bergantian

Keputusan Shikamaru bukan tak beralasan. Ia sengaja meminta para gadis untuk segera kekamar karena mungkin suhu disana lebih hangat dari pada diluar sini, lagi pula akan merepotkan jika mereka semua sampai jatuh sakit disaat seperti ini. Perihal Tenten, tentu harus tetap ada yang berjaga diluar untuk menjaga jenazah Tenten, rasanya tidak etis jika mereka meninggalkan jenazah teman mereka sendirian disini sementara mereka semua tidur dikamar mereka masing-masing dan juga mereka harus memastikan jika tidak ada hewan atau apapun yang mendekat pada jenazah Tenten.

"keatas?? Tidak...tidak....aku tidak mau keatas sana. Lebih baik aku mati membeku disini dari pada harus tidur diatas dalam kegelapan dan kesunyian" ucap Ino sambil menggeleng-geleng

"aku setuju dengan Ino, lebih baik jika kita semua tetap bersama-sama" ucap Hinata yang kini tengah bersandar dibahu Naruto

Sementara kini Sasuke hanya memilih mendengarkan percakapan ini tanpa adanya niatan untuk menyahuti atau memberi saran. Ia kini lebih fokus memperhatikan Sakura yang baru saja terlelap tidur di pahanya.

"sepertinya obat-obat itu membuatnya mengantuk" batin Sasuke sambil mengusap kepala Sakura penuh sayang

"yasudah, dilantai ini ada satu kamar yang sebenarnya ditempati paman Yakiho. Kalian tidur disana saja" ucap Shikamaru

"ya...ya....aku setuju" ucap Karin  menyetujui

Beberapa waktu telah berlalu, mereka semua nampak sibuk dnegan kegiatan mereka masing-masing. Ada yang nampak fokus dengan games yang ada di ponsel, ada pula yang sudah terlelap disofa dan ada yang sekedar membuka galeri foto diponselnya.

"untung saja kita membawa powerbank" ucap Ino sambil memainkan games memasak diponselnya

"kau benar Ino, jika tidak maka kita akan benar-benar menderita" sambung Karin sambil menggeleng

"HEH LIHAT INI!!" teriak Sai heboh hingga membuat mereka semua terkejut, bahkan Temari dan Sakura yang sudah tertidur pun langsung terbangun akibat teriakan Sai

"a...apa yang terjadi...?" ucap Sakura dengan mata sayunya sesaat setelah terbangun, ia pun segera mendudukan diri sambil mengucek-ngucek matanya

"tidak ada apa-apa, kembalilah tidur" ucap Sasuke lembut sambil mencoba menarik Sakura agar kembali tidur namun Sakura menggeleng hingga membuat Sasuke kini menatap tajam pada Sai yang telah membuat tidur Sakura jadi terganggu

The MovieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang