Epilog

1.4K 145 19
                                    



Kling...Kling...Kling

Suara longceg di pintu depan menandakan seseorang tengah memasuki sebuah ruangan. Pemuda itu menatap penuh selidik pada ruangan yang diterangi cahaya yang cukup redup itu sebelum melangkah masuk diikuti oleh beberapa temannya.

"kita mau apa disini?" ucap seornag gadis sambil merangkul lengan pemuda di sampingnya yang nampak focus melihat barang-barang

"ini toko yang menarik, lihatlah benda ini sayang" ujar si pria sambil menunjukkan sebuah patung bintang namun gadis di sampingnya lebih memilih focus pada pemandanga di sekelilingnya

"Don benar, ini tempat yang menarik. Aku cukup sering melewati jalan ini tapi kenapa aku tidak pernah sadar jika ada toko seperti ini" Ucap Arashi sambil melihat-lihat beberapa barang yang tersedia di rak

"Yen lihat ini, ini adalah batu antik yang langka" Yuei terlihat antusias saat melihat sebuah batu berwarna hijau yang berada diatas sebuah kotak bludru merah

"Kau benar, ini benar-benar cantik. Akan lebih cantik jika dijadikan sebuah cincin atau kalung" jawab Jen sambil mengambil dan menyinari batu berwarna hijau itu dengan senter dari ponselnya guna melihat lebih jelas kilau batu itu

"Don kau menemukan sesuatu yang menarik?" ujar seorang pemuda kemudian menatap heran pada si penjaga toko yang nampak hanya terdiam di dekat meja kasir seolah fikirannya berada di tempat lain

"hei Arashi coba kau kemari. Aku fikir ini benda yang menarik?" ucap Don kemudian mereka berlima segera mendekat untuk melihat apa yang telah Don temukan

"DVD?" Yen yang cukup heran segera merebut DVD itu dari tangan Don

"tidak ada judulnya" ujar Yuei

"jangan-jangan film porno" ucap Mei yang merupakan kekasih Don

"aku rasa bukan. Mungkin ini film lama" ujar Don sambil mengusap kepala sang kekasih

"pilihan yang bagus anak muda. Itu adalah barang yang paling laris dari toko kami. Itu benda yang sangat langka" ucap pria tua itu yang secara tiba-tiba kini nerada di belakang mereka semua. Dengan menyunggingkan senyum kecil pria tua itu malah terlihat menyeramkan

"kita pulang saja yuk" Mei menarik lengan sang kekasih karena ia merasa tidak nyaman

"tidak apa-apa sayang, ini barang bagus" ucap Don setelah ia mendengar sang kekasih yang berbisik kemudian segera saja Don membayar DVD itu dan mereka berlima pun segera pergi dari toko. Namun, sebelum mereka pergi Yuei merasakan sesuatu yang aneh, seolah saat ini mereka semua tengah diawasi dan membuat bulu kuduknya menjadi berdiri seketika

"Pasti hanya perasaan ku saja" batin Yuei

Tanpa bisa mereka semua lihat saat ini beberapa remaja yang memiliki usia tak jauh berbeda dari mereka tengah menatap sedih pada mereka berlima. Sosok-sosok dengan tubuh penuh luka itu mengawasi dengan seksama tiap gerak gerik mereka dengan raut yang dipenuhi duka hingga akhirnya mereka menghilang secara perlahan.

Akhirnya kelima remaja tadi benar-benar pergi dan terlihat pria tua itu tengah menyunggingkan senyum mengerikan sambil melihat keluar jendela dimana mobil kelima remaja itu pergi membelah jalanan sore.















"Ayo kita mulai" gumam Danzo yang disisi lain tengah duduk bersila di ruang meditasinya sambil menghadap pada lima buah lilin yang menyala dengan seringai mengerikan diwajahnya











#TAMAT#

















Makasih ya buat semuanya yang udah mau baca cerita aku dan makasih juga ya buat dukungannya🙏🏻🥰

The MovieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang