Vote dulu ya....😊
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Sakura saat ini tengah menikmati secangkir teh ditemani sepiring biscuit di atas balkon kamarnya. Ia sudah bersiap dengan pakaian serba hitam karena tujuannya pagi ini adalah menghadiri acara pemakaman Hinata dan Garra. Wajahnya terlihat amat pucat dengan kantong mata yang semakin menegaskan jika ia benar-benar lelah dan kurang istirahat, namun semua itu tidak menghilangkan kesan cantik yang memang sudah melekat pada dirinya.
Sakura sedikit terkejut kala melihat Naruto yang kini sudah berdiri tepat disamping kursinya. Cepat-cepat ia ikut berdiri guna menyambut sahabat kuningnya itu walau mengingat pertengkaran mereka kemarin, namun Sakura mencoba maklum atas sikap Naruto padanya dan dengan senyum ramah ia menawarkan teh dan biscuit pada Naruto.
"Ingin biscuit?" tanya Sakura canggung, sambil menyodorkan piringnya
Seketika Sakura sangat terkejut kala Naruto memeluknya dengan tiba-tiba. Merasakan tubuh itu bergetar Sakura segera membalas pelukan itu dan mengusap punggung Naruto pelan guna mencoba mengurangi kesedihan yang kini tengah Naruto rasakan.
"maafkan aku" bisik Sakura dan dibalas gelengan oleh Naruto
"aku yang seharusnya minta maaf karena sudah membentak mu. Tidak seharusnya aku bersikap begitu"
"maafkan aku ya" sambung Naruto masih memeluk Sakura
"kau berhak bersikap seperti itu, aku sangat mengerti kondisi mu. Aku lah yang bersalah karena merahasiakan kebenaran ini"
"tidak Sakura, kau melakukan hal yang benar. Ini mungkin sudah menjadi takdirku untuk kehilangan mereka berdua. Aku akan mencoba menerima segalanya" ucap Naruto lemah setelah melepaskan pelukan mereka
"baiklah...sekarang berikan senyum lebar mu itu dan ayo kita antarkan Hinata dan bayi kalian ke peristirahatan terakhir mereka dengan senyuman. Hinata akan sedih jika melihatmu begini" ucap Sakura mencoba menghibur Naruto sambil menghapus air mata sahabatnya itu
"ehem...ayo pergi, atau kita akan melewatkan acara pemakaman" ucap Sasuke dingin secara tiba-tiba, kemudian melenggang pergi hingga membuat Sakura dan Naruto menoleh. Dalam hati Sasuke cukup sebal melihat Sakura dan Naruto yang berpelukan, namun melihat situasi saat ini maka Sasuke memilih untuk diam dan mencoba maklum
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Semua pelayat telah mulai meninggalkan area pemakaman, kini tinggalah Sasuke, Sakura dan yang lainnya disini. Mereka berdiri tak jauh dari makam Hinata dan Garra, menatap dari kejauhan pada Naruto yang masih bersimpuh di depan makan Hinata dan Temari yang masih menabur bunga pada makam Garra. Mereka memilih untuk membiarkannya karena mereka pun cukup mengerti atas kehilangan yang saat ini Naruto dan Temari rasakan.
"bagaimana dengan Sai?"
"entahlah Sasuke, ayah meminta kita untuk kekantor polisi setelah ini. Ayah bilang ada yang ingin ia tunjukkan pada kita"
"hiks...hiks....a...aku ti...tidak percaya Sai pelakunya...tidak...hiks...tidak mungkin...hiks...hiks..."
"tenanglah pig, kita semua mengenal Sai. Dia bukan orang jahat" ucap Sakura sambil memeluk Ino dan mencoba menenangkan sahabat nya itu

KAMU SEDANG MEMBACA
The Movie
HorrorMisteri apa yang tersimpan dibalik sebuah film yang Naruto beli hingga mengantarkan Sasuke, Sakura dkk kedalam bencana yang tidak berujung. Misteri apa yang sebenarnya mereka hadapai? Apakah benar sebuah kutukan telah menyelimuti Sasuke, Sakura dkk...