"Iya, ini istri aku Na, kami udah nikah sejak 2 bulan yang lalu." tambah Noval yang langsung merangkul pundak Levy mesra.
"O-ouh gituu, sorry kak yang tadi g-gak usah diseriusin hehehehe...." ujar Anna sambil tersenyum kikuk.
"Gapapa kok." jawab Levy balas senyum padahal hatinya sudah dongkol akibat perempuan di depannya ini.
"Anna! Abang nyariin kamu gak taunya kamu di sini, ayo pulang." suara bariton lelaki yang Levy kenal datang menghampiri mereka bertiga.
"E-eh ini abang tadi adek keluar sebentar,abang ga usah nyariin juga lagi." ucap Anna dengan kikuk.
"Lho...Alfian?" tegur Levy sambil menatap lelaki yang kini melirik ke arahnya dengan malas.
"Dah yuk, pergi." ajak Alfian yang langsung menarik tangan Anna untuk pergi dari situ.
"Temen kamu?" tanya Noval yang dibalas anggukan oleh Levy.
"Kok ga bales nyapa sih?" tanya Noval lagi.
"Gatau aku juga, akhir akhir ini dia berubah." jawab Levy kembali duduk di kursinya diikuti Noval.
"Eum gituu."
"Siapa dia? Kok kamu bisa kenal sama tuh cewek? Terus kok dia ngaku pacar kamu? Kamu pernah deket sama cewek itu? Kamu pernah pacaran sama dia?" cerocos Levy yang membuat Noval bingung menjawab pertanyaannya.
"Itu santri dulu di tempat umi, dia sering ikut lomba sama acara besar di Pesantren dia juga panitia di Pesantren tapi dia berhenti karena dia sakit kanker terus denger denger dia lanjut home scholling." jelas Noval yang dibalas anggukan oleh Levy.
"Terus?"
"Apa lagi, Dek?"
"Itu dia ngaku pacar kamu."
"Dia dulu deket sama aku kan sama sama panitia, aku tahu dia suka sama aku tapi aku diemin aja, kan aku sukanya sama kamu." ucap Noval sambil terkekeh.
"Cih, yain dehh udah ah mau makan." ucap Levy mulai acara makannya.
Setelah itu yang terdengar hanyalah detingan garpu dan sendok yang beradu dengan piring.
****
"Jadi itu adeknya Alfian." gumam Levy sambil merebahkan badannya di atas kasur empuknya.
"Tapi bukannya dia suka sama Reynand, kenapa dia ngaku ngaku pacar Noval?" lanjutnya.
"Hayoo mikirin apa?" suara Noval yang baru masuk mengagetkan Levy.
"Gak mikirin apa-apa tuh." jawab Levy bersikap acuh.
"Halah, yaudah iyaa nonton yuk mumpung malem minggu nihh." ajak Noval.
"Boleh boleh, nonton apa?" tanya Levy bangkit dari rebahannya.
"Em kamu mau apa?" tanya Noval yang kini sedang mengganti settingan tv.
"Aku lagi pengen nonton film yang sekali nonton selesai." jawab Levy yang dibalas anggukan oleh Noval.
"Film ini aja kayaknya seru deh, sebentar." ucap Noval sambil berjalan keluar dari kamar mereka, Levy menaiki tempat tidur sambil mencari posisi yang enak untuk menonton.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Ustadz
RomanceGimana rasanya dijodohin sama anak ustadz. Nggak lucu banget kan? Dengan lapang dada dengan senyum tulus aku menerima perjodohan ini walaupun hatiku masih menetap pada seseorang. Tapi anak ustadz ini selalu menghiburku dan membantuku untuk melupaka...