"GIMANA BISA HAH? KAMU GA BECUS BANGET SIH KERJA?! DASAR GATAU DIUNTUNG!" Bentak seorang lelaki ke karyawan kerjanya itu.
Karyawan itu menundukkan kepala karena takut oleh amarah bos-nya itu.
"M-maaf Pak. " Sahut karyawan tersebut.
Lelaki itu mengusap wajahnya kasar dan kembali menatap karyawannya.
"Sekarang kamu balik ke tempatmu! Biar saya yang urus! Dasar tidak becus! " Titahnya.
Sang karyawan menganggukkan kepala pelan dan berjalan menuju pintu.
"Oh iya, sekali lagi kamu membuat kesalahan jangan harap kamu bisa duduk di kursimu itu lagi. " Ancam lelaki tersebut.
Karyawan itu membalikkan badan ke arah atasannya itu dan sedikit membungkukkan badan.
"Maaf sekali lagi pak, saya tidak akan mengulanginya lagi. " Ucapnya sebelum menghilang di balik pintu.
Lelaki paruh baya itu berdiri dan membanting semua yang ada di dekatnya.
Rencana yang sudah Ia tata dengan rapi seketika berantakan.
Terlihat nametag miliknya bertuliskan 'Mr. Daniel'.
Ya. Daniel. Ayah dari Elmeyra.
Apa rencananya? Singkat saja. Dia ingin bekerja sama dengan Ayah Noval dan Noval yang notabene-nya akan menerima warisan yang bisa dibilang sangat besar dari nenek Noval.
Dengan warisan sebesar itulah Ia ingin kembali membangun perusahaan yang besar juga menyingkirkan pesantren.
Pintu berderit kecil. Terlihat tubuh tinggi Elmeyra masuk ke ruangan ayahnya. Dengan cepat, raut wajah Daniel berubah agar tidak terlihat sedang frustrasi.
"Ayahh... " Sapanya sambil menunjukkan senyuman lebarnya.
"Iya, tumben kamu datang ke sini. " Ucap Daniel sambil terkekeh pelan.
"Biarin donkk. " Jawab Elmeyra berjalan mendekati ayahnya.
"Gimana? Apa rencana ayah udah berjalan? " Tanya Elmeyra memeluk ayahnya dari belakang.
Elmeyra mengetahui rencana ayahnya dan ikut mendukungnya.
"Rencana ayah kacau. " Jawab Daniel sambil mendengus pelan.
"Kok bisa sih?! " Ucap Elmeyra dengan wajah kaget.
"Mereka dapat banyak donatur, Ayah gak tau gimana mereka bisa dapat donatur sebanyak itu. " Jawab Daniel.
"Perusahaan kita juga lagi down karena banyak pengeluaran makanya ayah harus cepat-cepat ngajuin kerja sama ke mereka. " Lanjut Daniel menghela napas panjang.
"Kenapa ayah ga ajak kerja sama donatur mereka aja? " Usul Elmeyra.
"Dengan cara? " Tanya Daniel mengerutkan keningnya.
"Kasih mereka dispensasi, ada reward gitu kalo mereka mau jadi donatur kita tapi dengan syarat memutuskan kerja sama dari tempat lain jadi mereka donasi ke kita aja gak ke orang lain. " Jelas Elmeyra.
Daniel mengangguk pelan.
"Bagus juga itu ide kamu. " Jawab Daniel sambil tersenyum.
"Iya donk. "
"Yaudah kamu pulang duluan aja, Ayah mau meeting sama yang lain. " Titah Daniel yang dibalas anggukan oleh Elmeyra.
"Walaupun nanti ayah gabisa dapat hati para donatur nanti, aku udah punya rencana lain. " Ucap Elmeyra dengan senyumannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Ustadz
RomanceGimana rasanya dijodohin sama anak ustadz. Nggak lucu banget kan? Dengan lapang dada dengan senyum tulus aku menerima perjodohan ini walaupun hatiku masih menetap pada seseorang. Tapi anak ustadz ini selalu menghiburku dan membantuku untuk melupaka...