Seorang lelaki menghepaskan dirinya di atas tempat tidur yang empuk di kamarnya.
Lelaki itu memandang langit-langit kamarnya yang berwarna navy, warna yang sama dengan warna kamar orang yang disukainya. Dia menghela napas panjang dan membuka handphone miliknya.
Banyak notifikasi dari teman sekelasnya, laki-laki itu membuka grup kelasnya dan membaca pesan-pesan dari teman sekelasnya.
Tak lama kemudian dia mendengus kesal. Siapa dia? Siapa lagi kalau bukan Reynand.
"Ah, kenapa sih?! Tiba-tiba banget ulangannya kan besok gue ada rapat!" ujarnya.
Reynand mencari kontak seseorang yang sudah terbenam tetapi ada notif lagi dari grup geng-nya.
Tiba-tiba timbul rasa isengnya mengganti nama grup geng-nya itu yang langsung di respon oleh geng-nya.
"Oh iya, gue telpon dia dulu deh buat batalin rapatnya." gumamnya kembali mencari kontak.
My princessss Lele
Senyuman mengembang di bibirnya. Nama kontak itu awalnya hanya nama biasa tetapi dia langsung mengubahnya karena sifatnya Levy yang layaknya princess baginya.
Tutt...tuttt...
"Halo?"
"Eh, Vy besok kan kita rapat."
"Oh iya, emang kenapa?"
"Udah liat grup kelas kan katanya besok ada ulangan? Jadi rapatnya diundur aja deh jangan jam pertama, gak apa apa kan?"
"Gak apa apa."
"Nanti biar gue yang kasih infonya ke anak anak, makasih ya."
"Iya, apa sih yang gak buat lo hahaha."
"Jan ngomong kek gitu tar gue baper lagi, oh iya lo udah makan belom?"
"Belom."
"Makan gih sana, tar penyakit lo kambuh lagi."
"Iya ish sabar napa, lo juga udah makan apa belom?"
"Belom juga sih, tapi gue kan kuat gak kayak lo lemes."
"Yain dah biar masnya seneng."
"Yaudah, jan lupa makan, ok? Tar kalo lo sakit yang ribet gue."
"Ok deh."
"Yaudah gue tutup ya, Wassalamualaikum."
"Waalaikumsallam."
Reynand menghela napas lagi.
"Lev Lev seandainya lo gak terima perjodohannya, gue bakal bikin lo bahagia." gumamnya dengan tatapan sendu.
***
"Jadi, siapa yang bakal jadi pangerannya?" tanya Levy saat rapat.
"Kenapa gak Reynand aja?" ujar salah seorang siswa.
"Setuju tuh gue kalo pangerannya Reynand tar yang jadi sleeping beauty-nya Levy aja." ujar seorang siswi yang ditanggapi setuju oleh yang lain. Hal itu sontak membuat Levy terkejut.
"Emang anak OSIS boleh ikutan?" tanya Levy ke Reynand yang duduk di sampingnya.
"Boleh boleh aja sih."jawab Reynand santai.
"GUE GAK SETUJU!" ujar seorang lelaki.
"Lho kenapa?" tanya seorang siswi.
"Gue mau jadi pa-nge-ran." ujar orang itu lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Ustadz
RomanceGimana rasanya dijodohin sama anak ustadz. Nggak lucu banget kan? Dengan lapang dada dengan senyum tulus aku menerima perjodohan ini walaupun hatiku masih menetap pada seseorang. Tapi anak ustadz ini selalu menghiburku dan membantuku untuk melupaka...