Akad

3.7K 184 6
                                    

"Vy, bangunn! Itu tukang dandannya udah dateng nohh." panggil mamanya.

Iya, sekarang hari H di mana, Noval akan mengucapkan ijab qobul nya di depan keluarga Levy maupun keluarga Noval.

Hari ini adalah hari jum'at, mereka memilih hari jum'at untuk akad Noval dan Levy sedangkan resepsi untuk hari ini hanya dihadiri oleh keluarga.

Resepsi besar-besarannya diadakan setelah Levy lulus sekolah. Masalah sekolah, hari ini Levy izin dan diikuti teman-temannya yang ikut ikutan izin demi teman tercintahh merekaa.

Toh, sekolah mereka tidak menentang hal ini, karena mereka berenam adalah murid-murid kebanggaan sekolah.

Levy dan Reynand adalah anak olimpiade.

Sekar dan Elmeyra adalah anak yang ngomong inggrisnya dah nge-rap.

Alfian adalah anak basket yang bisa dibilang selalu memenangkan lomba.

Sedangkan Rikza adalah anak volly, yang kejuaraan nya gak kalah sama basket.

"Hmm... Bentar kek mahh, nanggung nihh." jawab Levy dibalik selimut.

"Bangun atau mama siram pake air?" ancam mamanya.

"Iya iya iya mama ku tertayanggg aku mau mandi nihh." ujar Levy segera bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan ke arah kamar mandi.

****

Kini Levy sudah mengenakan baju akadnya serta sudah dandan.

Ya walaupun gak begitu kelihatan sih, karena Levy sendiri yang minta. Sekali lagi Levy membenarkan hijabnya dan memandang dirinya di depan cermin.

Bentar lagi gue udah milik orang lain apa gue sanggup untuk menjalani ini semua?, batinnya.

Papanya dan mamanya masuk ke dalam kamar.

"Saya sudah selesai mendandani mempelai wanita jadi saya permisi dulu ya." pamit Bu Rini, selaku orang yang mendandani Levy.

Setelah dibalas anggukan oleh mamanya Levy, Bu Rini keluar dari kamar Levy.

"Anak mama udah gede aja yakk." ujar mamanya sambil mengelus kepala Levy yang tertutup hijab.

"Iya, padahal kemaren masih digendong." balas papanya.

"Ihh, masa aku dikira anak kecil terus sihh." ujar Levy sambil mengerucutkan bibirnya.

"Nanti kalo udah nikah jangan lupa ya sama mama sama papa sama adek-adek kamu, jangan membantah ucapan suami juga." ujar mamanya memeluk tubuh Levy yang sudah dibaluti pakaian berwarna putih.

"Iya, mah, aku gak bakal lupa sama orang yang udah nge besarin aku lahh, aku sayang sama mama dan papa." balas Levy memeluk kedua orang yang ada dihadapannya.

"Huwaa, kakak bakal pergi yakk, aku gak ikhlasss." ujar adik peremupan Levy, Nasya.

Perempuan berumur 12 tahun itu menghampiri kakaknya.

"Ihh, Dimas juga mau pelukan." ujar adik laki-laki Levy yang berumur 7 tahun itu.

"Sini sini kakak peluk dulu." ujar Levy memeluk kedua adiknya.

"Kak, jangan pergiii." ucap Nasya.

"Gak bisa sayang, kakak harus ikut suami kakak, kakak bakal sering ke sini deh kan kakak juga kangen sama kalian." jawab Levy lembut.

"Udah sana kalian berdua keluar dulu." perintah mamanya, membuat kedua adik Levy melepas pelukannya dan keluar dari kamar.

"Jaga diri kamu ya Nak, inget apa yang tadi mama bilangin." ujar mamanya yang sudah menitikkan air matanya dan kembali memeluk putrinya.

Anak UstadzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang