NGENGGG.....WUSSHHH.... TIN.. TINNNN.....
Mobilyang dikendarai Reynand melanju dengan kencang. Saat sedang belajar dia menerima pesan dari Rikza.
Rikza Jleg
Rey
Tolong
Hanya itu pesan dari Rikza. Untungnya Reynand mempunyai paman yang pintar soal IT. Rey dengan pamannya melacak hp milik Rikza. Setelah mengetahui keberadaan Rikza, Reynand langsung tancap gas ke arah tempat Rikza.
Tempat itu jarang sekali dilewati oleh orang jadi hanya ada kemungkinan kecil Rikza akan selamat.
Sesampainya di sana, Ia melihat tubuh yang sedang bersandar pada tiang besi dengan darah yang sudah kering di badannya.
"RIKZA!!" Teriak Reynand menghampiri Rikza dan membopong badan Rikza.
Reynand memasuki Rikza ke mobil miliknya. Dan tak butuh waktu lama, Reynand dan Rikza sudah sampai di rumah sakit.
Tapi...
Ada satu pesan yang diketik Rikza dan belum sempat ia kirim.
Dan di satu sisi,
Seorang perempuan mengintip saat Reynand menolong Rikza di jalanan itu. Perempuan itu tersenyum senang dan masuk ke dalam mobil yang disembunyikannya di balik semak belukar.
Ia mengendarai mobil dengan cepat.
Mobil itu...
Bernomor B0973RN
****
Levy membuka matanya pelan.
"Engg..." gumamnya pelan.
"Udah sadar?" suara bariton itu menyapa telinganya.
"Reno? ini di mana?" Tanya Levy sambil melirik ke arah Reno. Levy bangun dari tidurnya dan menyandarkan punggungnya.
"Di apartemen gue, udah lu istirahat aja sebe-" Ucapan Reno terhenti.
"Sebe apa, Ren? " Tanya Levy memandang bingung.
"Udah lu tiduran aja disitu dulu. "Ujar Reno.
"Oh oke." Ucap Levy memijat pelipis kepalanya.
"Gue pingsan ya tadi?" Tanya Levy.
"Iya, lu ada masalah apa sampe nekad berdiri di tengah jalan?" Tanya Reno balik.
"G-gue gada masalah apa-apa kok." jawab Levy.
Reno mendekati Levy yang masih terbaring di tempat tidur.
"Jawab aja Levy." Ujar Reno membisikkan Levy.
"R-Renoo, lu mau ngapain?" tanya Levy yang langsung memundurkan badannya.
"Gue? Mau ngapain? Mau melakukan yang harus gue lakukan." Jawab Reno sambil terus mendekati Levy.
"Re-Reno jangan gini, ini bukan Reno yang gue kenal." Ujar Levy terus memundurkan badannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Ustadz
RomanceGimana rasanya dijodohin sama anak ustadz. Nggak lucu banget kan? Dengan lapang dada dengan senyum tulus aku menerima perjodohan ini walaupun hatiku masih menetap pada seseorang. Tapi anak ustadz ini selalu menghiburku dan membantuku untuk melupaka...
