Berubah

1K 63 0
                                    

"Untuk mewujudkan janji kita. " Jawab Elmeyra sambil tersenyum.

"Kamu tau kan aku udah sama Levy. " Balas Noval.

"Tapi yang duluan janji ke kamu itu siapa? Aku kan. " Jawab Elmeyra dengan tegas.

"Aku gamau tau. " Lanjut Elmeyra.

"Satu.. "

"Dua.. "

Elmeyra mulai menghitung. Noval mengerutkan keningnya dan menatap aneh ke arah Elmeyra.

"Tiga... "

Drrttt... Drrttt...

Tepat pada hitungan ke tiga. Suara ponsel milik Noval berbunyi. Ada panggilan masuk dari Sekar.

"Jawab aja dulu. " Ucap Elmeyra.

Noval berdiri dan sedikit menjauh dari Elmeyra.

"Halo? Ada apa Sekar? "

"VALL GAWAT!! "

"Hah kenapa? "

"Donatur kita! "

"Iya terus kenapaa? Ngomong pelan pelan coba. "

"Donatur kita mutusin kerja sama, mereka juga minta uang muka yang kemarin mereka kasih. "

"Hah? Kok bisa?! "

"G-gue juga gatau, Val, ini kita harus gimana? "

"Udah kamu tenang aja, udah gapapa besok kita cari jalan keluarnya oke? "

"T-tapi.. "

"Gausah dipikirin, dah kamu mending tidur udah malam. "

"O-oke dehh. "

Noval mematikan sambungan teleponnya. Semua uang yang kemarin diberikan donatur sudah ia pakai hampir semua untuk keperluan pesantren.

Ia pikir semua tugasnya selesai jadi Ia dapat memikirkan hubungannya dengan Levy. Tak disangka, semuanya kembali kacau seperti semula.

Noval kembali berjalan menuju Elmeyra untuk mengundurkan diri.

"Gimana? Udah dapat kabarnya belum? " Tanya Elmeyra.

Noval terkejut bukan main.

"Iya, itu aku yang lakuin. " Ucap Elmeyra menjawab raut muka Noval.

"Kalo kamu mau donatur itu batalin permintaan mereka, ada syaratnya. " Ucap Elmeyra.

"Syarat? "

"Iya, syaratnya besok kamu harus kencan sama aku. " Jawab Elmeyra dengan percaya diri.

"Ga deh, makasih. " Tolak Noval.

Noval berjalan meninggalkan Elmeyra.

"Yaudah jangan salahin aku kalo ga bakal ada lagi donatur yang mau bantu pesantren milik kamu itu. " Ucap Elmeyra tapi tak dihiraukan oleh Noval.

Anak UstadzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang