Suara mobil memecah keheningan malam itu. Mobil itu dengan lincah membelah jalanan ibu kota dengan elegan.Persetan dengan mobil itu, Sang penyetir dengan peluh yang terus mengucur berulang kali menyebut nama pujaan hatinya.
Setelah dia memarkirkan mobilnya, lelaki itu bergegas berjalan menuju kamar yang dimaksud.
Sesampainya di depan kamar apartemen, lelaki itu mengeluarkan jepitan lidi kecil dan mencoba membuka pintu tersebut tanpa suara.
Samar-samar Ia mendengar suara dari dalam.
Peluh mengucur deras di dahinya.
Cklek...
Pintu terbuka tapi sayangnya sebuah tongkat kayu mengarah kepadanya. Dengan sigap dia menepis tongkat itu dan menjadikannya senjata untuk melawan.
"Gak semudah itu buat masuk, Reynand." Suara lelaki yang Ia kenal.
"Alfi? Kok lu tega banget ngelakuin ini ke Levy? Kan gue bilang kalo lu mau marah lampiasin semua ke gue jangan ke dia!! " Bentak Reynand yang dibalas senyuman sinis oleh Alfian.
"Wohoho, kalo gue maunya dia gimana?" Tanya Alfian.
Reynand mendorong Alfian dengan kuat. Para anak buah Alfian yang tidak tinggal diam langsung menyerang Reynand.
"Gue ga ada waktu buat layanin kalian." Ujar Reynand menghabisi satu per satu anak buah Reynand yang maju.
"Tapi kalian yang minta dihabisin." Ujar Reynand lagi.
"Kebanyakan ngomong lu!" Ucap Alfian mengepalkan tinju dan mengarahkannya ke Reynand.
Reynand menangkis tinjuan tersebut dan memutar tangan Alfian. Reynand mendorong Alfian ke tembok dan menghabisi Alfian.
"Ini buat lu yang udah berani ganggu gue. "
BUGHH...
"Akkhh... " Rintih Alfian.
"Ini buat lu yang nyakitin Levy. "
BUGHH....
"Ini buat lu yang selalu ganggu dan maksa gue. "
BUGGHH... BUGGH... BUGGHH....
Alfian sudah tak berdaya dengan tinju yang bertubi-tubi menghantam tubuhnya.
"KAK REYY!! STOPP!!!" Suara perempuan yang Ia kenal membuatnya berhenti meninju Alfian.
Anna menghampiri Reynand.
"Kakak masuk aja sebelum terlam-" Ucapan Anna terpotong oleh Reynand.
"Lu juga, jangan sok baik di depan gue kalo lu sekongkol sama abang lu yang sialan ini. " Ujar Reynand membuat Anna menunduk.
Reynand berjalan menuju pintu dan membukanya perlahan. Dengan memegang tongkat kayu yang ia dapatkan dari anak buah Alfian.
"Kenapa? Lu takut karena lu udah nikah sama cowok pesantren itu?" Tanya Reno dengan tatapan tajamnya.
Levy sebenarnya sadar akan keberadaan dirinya. Reynand menyuruh Levy diam.
"R-Reno..."
BUGHHH...
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Ustadz
Roman d'amourGimana rasanya dijodohin sama anak ustadz. Nggak lucu banget kan? Dengan lapang dada dengan senyum tulus aku menerima perjodohan ini walaupun hatiku masih menetap pada seseorang. Tapi anak ustadz ini selalu menghiburku dan membantuku untuk melupaka...