"Lho kok kosong?" gumam Reynand ketika memasuki kamar inap Rikza yang kosong.
Levy melirik ke arah nama pasien.
"Rikza? Rikza sakit?" tanya Levy yang dibalas anggukan oleh Reynand.
"AAAAAAAAAAA SETANNNNN!!" Suara teriakan terdengar dari luar.
Rikza masuk dengan keringat yang mengucur deras dan jalannya yang pincang. Saat balik badan seketika Rikza membeku.
"Lho berarti yang gue takut-takutin tadi kalian?" tanya Rikza.
"Oh, jadi lu yang jadi setan." ujar Reynand meregangkan badannya dan menatap tajam Rikza.
"Sini gue jadiin setan beneran lu." lanjut Reynand mengepalkan tinjunya dan mengarahkannya ke Rikza.
"Eitsss, tidak bisaa." balas Rikza menangkis tinju dari Reynand.
Levy duduk di sofa ruangan itu sambil melihat Reynand dan Rikza yang masih terus bercanda. Lama kelamaan Levy merasa kantuk yang amat sangat. Sehingga dia memejamkan matanya dan menuju mimpi yang indah.
*****
"Oh jadi gitu, oke oke gue paham." Ujar seorang wanita yang kini menyesap es kopinya di salah satu kafe yang lumayan terkenal itu.
"Iya, gue bingung mau gimana, Kar, gue tau gue salah." Ujar Noval sendu.
"Untuk sekarang lu harus fokus sama kerjaan lu aja yang di sana, urusan Levy biar gue yang jelasin ke dia." Ucap Sekar yang dibalas anggukan oleh Noval.
"Yaudah, setidaknya sama lu aman gue jadi ga begitu khawatir, makasih ya Sekar. " Ujar Noval sambil tersenyum
"Sans elah. "
Cekrekk...
"Nah, kalo gini kan makin menderita tuh orang. " Gumam seseorang dibalik dinding.
Orang itu tersenyum sinis dan membalikkan tubuhnya meninggalkan tempat tersebut.
Ia memasuki mobil dan menatap layar HP nya yang menampilkan hasil jepretan tadi.
Tiba-tiba telpon masuk membuatnya kaget. Segera dia mengangkat telpon tersebut.
"Halo, ada apa? "
"... "
"KENAPA BISA GAGAL SIH?!!"
"... "
"Alah terserah kalian mau ngomong apa. "
"... "
"Yaudah sisanya biar gue yang lanjutin. "
"... "
Tuttt... Tuttt...
Sambungan telpon terputus.
"Reynand, lu sendiri yang masuk ke permainan ini jadi lu sendiri yang akan nanggung semuanya." ujarnya sambil menyeringai tajam.
****
"Jadi lu kerja sama gitu?" tanya seorang lelaki dengan tatapan tajam ke arah lelaki di depannya.
"Rey, jangan begitu ngeliatnya kasian ituu si Rikza mental breakdown." ucap Levy sambil terkekeh.
"Engga Lev, gue emang harus terima semuanya bahkan kalo Reynand mau pukul gue pun gapapa karena ini salah gue." gumam Rikza sambil menundukkan kepalanya.
Ya, Rikza menceritakan semua yang ia rencanakan dengan Reno. Walau pada akhirnya dia tidak mengikuti ajakan Reno, tetap saja menyulut api emosi Reynand.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Ustadz
RomanceGimana rasanya dijodohin sama anak ustadz. Nggak lucu banget kan? Dengan lapang dada dengan senyum tulus aku menerima perjodohan ini walaupun hatiku masih menetap pada seseorang. Tapi anak ustadz ini selalu menghiburku dan membantuku untuk melupaka...