Jisung membawa Nakyung ke sebuah tempat makan, Jisung yang berdiri sebelah Nakyung merasa bingung "Kenapa lo ga putusin dia aja sih?"
"karena ya gue ga bisa, ga semudah itu" Jawab Nakyung ketus.
"Minum dulu jusnya" Jisung menyodorkan Jus yang telah ia beli.
Nakyung memandang jus yang di bawa Jisung, lalu menggelengkan kepala.
"Gue ga haus"
"jangan di pikirin masalah tadi, nih liat ya gue mau nunjukin sesuatu"
Jisung berkacak pinggang sambil bergoyang ke kanan dan ke kiri.
"Ayo ikutin gerakan gu, ke samping"
"Ke samping?"
Jisung menarik lengan Nakyung lalu menari bersama.
Saat mereka sedang asyik menari bersama, suara Renjun terdengar dari belakang.
"Nakyung"
Jisung memandang Renjun dengan tatapan tak suka "Ngapain kesini? udah ada Ning-ning jadi gausah lo ganggu Nakyung lagi"
Tanpa perkataan apapun Nakyung segera pergi meningalkan mereka berdua.
Renjun pun bergegas menghampiri Nakyung yang terlihat sangat marah.
"Denger penjelasan gue dulu"
"Penjelasan apa lagii sih? udah ga ada yang perlu di bahas, semuanya udah jelas"
"Jelas gimana?"
"udah jelas kalo lo masih ada rasa kan sama dia?!"
"Kapan gue bilang gitu?"
"Lo emang ga bilang apapun tapi sikap dan perhatian lo ke dia itu udah ngebuktiin semuanya"
"Demi apapun gue ga pernah ada rasa sama dia, percaya sama gue"
"Udahlah mending lo balik ke pesta karena gimana pun lo orang yang paling dinanti sma dia"
"Tapi Kyung..."
"Lo pergi aja, kita bahas ini nanti"
Akhirnya Renjun pergi dengan langkah yang berat, Renjun sempat membalik ke arah Nakyung namun Nakyung telah pergi bersama Jisung.
Setelah Renjun balik pergi ke pesta, Nakyung kembali ke rumah dan duduk terdiam di tempat tidur.
Enak ya jadi dia bisa dapet apa yang belum tentu gue dapet.
Rasa iri dan sedih bercampur aduk di dada Nakyung.
Telepon berdering, ternyata dari Jaemin.
"Gue di depan rumah lo"
Nakyung langsung keluar menghampirinya. Jaemin datang di saat yang tepat, Karena Nakyung ingin mencurahkan isi hatinya.
"Ada apa?"
"Di pesta ga menarik, gausah baku gitu bahasanya. Mending ikut gue yuk?"
"Kemana?"
"Udah ikut aja" Jaemin enggandeng lengan Nakyung.
Jaemin mengajak Nakyung ke Supeermarket.
"Mau beli apa di sini?'
"Cari bahan buat masak"
"Masak? emangnya lo bisa masak?"
Jaemin hanya membalas dnegan tersenyum.
Jaemin memberikan uang cash untuk membayarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Coldest Boyfriend | Huang Renjun
Fanfiction[17+] [ONGOING] [school romance] Sedingin kutub utarapun akan mencair oleh panasnya suhu cuaca di kota jakarta. Di ibaratkan seperti itulah sikap Renjun dan Nakyung jika di pertemukan bahkan di persatukan. Apakah semesta menyetujui hubungan mereka...