Jeno dan Yangyang baru saja memasuki ruangan untuk melihat keadaan Jisung, meskipun Jeno tidak satu kelas tetapi mereka cukup dekat di arena balapan.
"Jadi, mau kapan?" Mereka melirik Yangyang dengan bingung.
"Kapan apa?" Tanya Winter.
Yangyang menggeleng, "Gue lagi tanya Jisung"
"Kapan apa yang lo maksud?" Tanya Jisung dengan malas.
"Ya, soal bales perasaan ade gue" bisik Yangyang pelan. Sepertinya hal itu tidak ingin Winter mendengarnya.
"Jadi lo dari awal udah tau, sejak kapan?" Tanya Jisung meminta penjelasan lebih.
Yangyang menghiraukan pertanyaan tersebut, ia memilih untuk membahas hal lain.
"Nah Jen, gue mau ke base dulu. Jaga ade gue, anter balik ntar"
"Duh, kok lu ninggalin gue sih?!"
"Pilihan ada di tangan lo, jangan sampe salah pilih. Bye" Yangyang melambaikan tangannya lalu pergi.
Winter dibuat bingung oleh Yangyang begitupun dengan Jeno dan Jisung.
"Oh, gue paham" ucap Yuta tiba-tiba.
"Paham apaan lo bang? Gajelas amat dah"
"Udah Le, mending balik yok. Mau ke rumah gue ga? Ada seafood kesukaan lo"
"Tapi gue alerg- mp"
"Kita balik duluan yak!"
Yuta menutup mulut Chenle lalu mengajaknya keluar dari ruangan.
Seketika ruangan menjadi hening, Semua canggung.
"Yang abang gue omongin tadi, maksudnya apa sih?" Tanya Winter.
"Gausah basa-basi, lo pasti paham yang di ucapin sama Yangyang" ucap Jeno.
"Bagus deh kalo lo paham, gue ga perlu repot ngejelasin"
Winter semakin bertanya-tanya tentang situasi ini, apa yang sedang mereka bicarakan?
"Gue suka sama lo" ucap Jeno.
"Jeno, lo serius?" Tanya Winter meragukan ucapan Jeno.
"Gue serius, perhatian yang selama ini bukan sekedar teman tapi lebih"
"Tapi gue gabisa"
"Kenapa? Apa lo lebih milih Jisung yang jelas cuma mau permainin lo doang, gitu?"
"Lo jangan nilai orang lain sembarangan tanpa tau aslinya, Jen!"
"Tapi gue tau, gimana sifat aslinya dia. Gue lebih tau dari lo, dan lo gampang buat di begoin tau gak!"
"Lo berdua, stop!" Semua menoleh ke arah sumber suara.
"Gue ga akan di pihak manapun, tapi kalo gue lebih setuju sama omongan Jeno. Lo harus lebih berhati-Hati sama si picik ini, dia sebelas dua belas sama Sungchan"
"Lo masih ga terima kalau Yeri suka nya sama gue bukan Lo?" Ucap Jisung menyinggung Jungwoo.
"Lo-"
"Kalau marah berarti tebakan gue bener dong?"
"Winter intinya lo harus hati-hati aja"
"Oiya gue kesini buat jemput lo, Yangyang minta gue bawa lo ke base"
"Ngapain gue kesana? Mending disini"
"Udah ikut gue aja"
"Yaudah, Ji gue pergi ya" Diangguki oleh Jisung.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Coldest Boyfriend | Huang Renjun
Fanfiction[17+] [ONGOING] [school romance] Sedingin kutub utarapun akan mencair oleh panasnya suhu cuaca di kota jakarta. Di ibaratkan seperti itulah sikap Renjun dan Nakyung jika di pertemukan bahkan di persatukan. Apakah semesta menyetujui hubungan mereka...