Kangen cerita ini ga?
-
Jaemin sebenarnya enggan untuk kembali serumah dengan papanya, jika pekerjaan mamanya tak dipindahkan keluar kota ia tak akan mau.
Sudah sejak pagi buta Jaemin pergi ke rumah papanya yang tak lain adalah rumah yang ditempati oleh Renjun.
"Ngapain lo disini?" Tanya Renjun tak ramah.
"Suka suka gue lah" jawabnya tak kalah sinis.
"Eh kamu udah sampai sayang, sini duduk dulu" Mama Renjun merangkul Jaemin.
"Bi tolong bawakan barang Jaemin ke kamar Renjun ya"
"Baik nonya" Balas bibi dengan membawa membawa barang milik Jaemin.
"Kenapa dikamar Renjun? kan ruangan kosong ada" protes Renjun.
"Kan ruangan itu kotor belum sempat dibersihkan, lagian apa kamu tega lihat Jaemin tidur dikamar sekotor itu?"
"Ya peduli amat"
"Kalo lo gasuka gue tinggal disini, gue bisa tinggal di apartemen"
"Loh jangan dong, Mama malah seneng kamu disini"
"Ada apa ribut-ribut" semua menoleh ke arah pria berbadan tegas.
"Renjun ngusir Jae pah" ucap Jaemin.
"Gue ga pernah ngusir elo"
"Tadi apa, buktinya lo nyuruh gue buat tidur di ruangan kosong yang kotor" bela Jaemin.
"Apa benar begitu Renjun? Semestinya kamu sadar diri disini"
Renjun terdiam sebentar, ia menatap Jaemin dengan tatapan marah.
"Iya benar, terus kalau emang saya yang bilang gitu anda mau apa? ingin mengusir saya dari rumah ini? seharusnya anda yang pergi" jawab Renjun spontan.
"KAMU-"
"udah sayang, maafin anakku. Dia belum dewasa, ini salah ku belum mendidiknya dengan benar" Mama Renjun menahan kemarahan papa Jaemin.
"Sepertinya saya sudah salah menaruh hati kepada jalang seperti kamu, lain kali urus dengan benar anak mu itu. sungguh tidak sopan sekali!" Ucapan Siwon mampu menaikan amarah Renjun.
"Perlu anda ingat bahwa mama saya bukan jalang, sepertinya anda yang haus akan gairah terhadap wanita hingga membuat mama saya seperti jalang dimata anda yang brengsek"
Ucapan menohok dari Renjun, membuat semuanya terdiam.
"Cepat minta maaf! ucapan kamu udah terlewat batas" pinta Mamanya dengan mata yang sudah berbinar.
"Stop buat bela dia, faktanya dia itu emang brengsek!"
"ANAK KURANG AJAR!"
Plak!!!
Tamparan mulus mendarat mulus pada pipi Renjun, membuatnya merasakan perih dan panas.
"MAU KEMANA KAMU? PAPA BELUM SELESAI DENGAN KAMU!"
Renjun tak menoleh sedikitpun, ia membawa tasnya keluar rumah dan melajukan motornya dengan cepat.
"Pagi tante, om. eh Jaemin lo ada disini?" Ningning datang dengan membawa sebuah bingkisan.
"Nyari Renjun ya? dia udah kesekolah duluan"
"Tumben banget tante, oh ini ada bingkisan dari momy"
"Aduh tante jadi gaenak, salam ya buat momy kamu"
"Lo ngapain disini Jaem? terus itu si Sungchan ngapa bisa ngobrol sama papa lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Coldest Boyfriend | Huang Renjun
Fanfiction[17+] [ONGOING] [school romance] Sedingin kutub utarapun akan mencair oleh panasnya suhu cuaca di kota jakarta. Di ibaratkan seperti itulah sikap Renjun dan Nakyung jika di pertemukan bahkan di persatukan. Apakah semesta menyetujui hubungan mereka...