Setelah kejadian kemarin Renjun menjadi sedikit kepikiran, kini ia dan teman-temannya sedang berlari di lapangan sekolah.
Karena temannya mencoba menghibur Renjun yang sedari tadi hanya terdiam, hingga membuat keributan dalam kelas.
Alhasil dengan panas-panasan mereka lari, membuat seragam putih mereka penuh keringat bercucuran.
"Lo sih Ji jadinya kita dihukum!" Omel Lino.
"Lo lah siapa suruh ketawa-ketawa di kelas!" Hanjis menyalahkan Lino.
"Sama-sama salah malah saling tuduh, mending lari aja daripada hukumannya ditambah Bu Taeyeon" ujar Jeno ikutan dihukum karena duduk disebelahnya Lino.
Karena Jaemin sedang ulangan harian indonesia susulan di ruang guru dan Changbin tidak hadir karena sakit, jadi Jeno disuruh pindah oleh Bu Taeyeon karena ia tak suka jika melihat ada kursi yang kosong.
"Maaf, Jun. Lo jadi kena hukum gara-gara gue, padahal Lo diem aja dari tadi" ucap Hanjis pada Renjun.
"Lagian salah Lo juga sih, malah diem apa salahnya ngejawab" Renjun mendelik ke arah Jeno.
"Kalo sama Nakyung pasti semangat ngobrol, ya Jun?" Goda Lino.
"Lari aja gausah banyak omong" tegur Renjun sambil berlari. Hanjis, Lino dan Jeno sengaja berhenti dibelakang.
"Tuh anak Napa dah?" Tanya Lino, mereka berdua hanya menggidikan bahu.
Hari ini kelas mereka tidak free, Bu Taeyeon sebagai guru bahasa Indonesia mengajar bahkan setelah inipun mereka pelajaran olahraga yang dibimbing oleh pak Kai.
°°°
Pertandingan berlangsung sejak pak Kai meniupkan peluit. Pelajaran olahraga hari ini digabung dengan kelas A3 yaitu kelas Nakyung, dikarenakan pak Kai akan rapat di jam berikutnya membahas penilaian untuk lomba yang dilaksanakan besok.
Semuanya menatap pertandingan antar kelas A1 dengan A3 itu. Disaat yang lain saling menyemangati, Namun Nakyung hanya diam disebelah Somi dan Yuqi yang sedang heboh menyemangati.
"Njun! Oper bolanya sini!" Teriak Jaemin. Setelah ulangan ia langsung bergegas ganti baju untuk mengikuti kelas olahraga.
Hari ini Renjun bermain dengan tidak fokus, pikirannya terpecah belah karena Nakyung.
"Lo kenapa sih, dari tadi bengong terus?!" Jaemin menyalahkan Renjun.
Setelah itu mereka diperbolehkan istirahat, bergantian kini perempuan yang bermain.
"Lo kalo gabisa main mending gausah ikutan tadi!" Ucap Yangyang kesal.
"Emang Lo yakin bakal menang kalo Renjun gaikutan?" Jaemin membela Renjun.
"Bilangin temen lo, kalo main yang becus!" Yangyang lalu duduk menjauhi mereka.
"Lo kenapa? Biasanya main bagus, tapi sekarang malah kaya ga fokus gitu" tanya Jaemin.
"Sorry" Renjun tak mau membahasnya.
"Berantem sama Nakyung?"
Renjun menoleh, "bukan urusan lo"
"Atau karena gue kemarin Anter dia pulang?" Jaemin memberanikan diri untuk bertanya.
"Engga, keputusan Lo udah bener"
Jaemin menatap heran, tak biasanya Renjun seperti ini.
"LO DULUAN YANG NYENGGOL GUE!"
"Jun pacar lo ngamuk!" Ucap teman sekelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Coldest Boyfriend | Huang Renjun
Fanfiction[17+] [ONGOING] [school romance] Sedingin kutub utarapun akan mencair oleh panasnya suhu cuaca di kota jakarta. Di ibaratkan seperti itulah sikap Renjun dan Nakyung jika di pertemukan bahkan di persatukan. Apakah semesta menyetujui hubungan mereka...